Seusai dilakukan observasi selama 4 hari berturut-turut, agenda School of Master Teacher (SMT) Dompet Dhuafa (DD) Sumsel dilanjutkan dengan proyek sosial. Proyek ini ditujukan kepada para peserta SMT dan dilakukan secara berkelompok. Mereka diminta untuk membuat kegiatan bersama yang sifatnya berbagi dengan tema yang tidak jauh dari dunia pendidikan.
Jumat (25/3/2016) proyek sosial kelompok 3 diadakan di sekolah MadrasahIbtidaiyah (MI) Wathoniyah. Mereka mengadakan try out dan motivasi sukses menuju Ujian Nasional. Bertempat di salah satu ruangan kelas di sekolah tersebut, kegiatan diikuti oleh tiga sekolah yakni MI Ikhlasiyah, MI Wathoniyah, MI Ar-Rahman dan MI Ma’had Islamy mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB.
Masing-masing sekolah mengirimkan perwakilan siswa kelas tiga dengan jumlah yang berbeda-beda. Dengan jumlah total siswa dari keempat sekolah tersebut sebanyak 79 orang.
Salah seorang guru pendamping siswa dari MI Ikhlasiyah Riska Anggraini, S Pd menyebutkan, para siswa memang harus banyak diberikan pembekalan dalam menghadapi UN, Seperti Try Out. “Kita juga di sekolah melakukan persiapan, selain try out ini. Seperti mencari sumber soal dari internet dan referensi soal tahun lalu. Banyak tipe soal yang menjebak, mirip tapi beda”, ungkap Riska.
Ia juga berharap tingkat keberhasilan 100 persen di sekolahnya. Try out kali ini juga dapat dimanfaatkan oleh siswanya sebagai ajang untuk meningkatkan daya saing dan kepercayaan diri siswa menghadapi UN dan menambah wawasan siswa mengenai soal-soal UN.
Setelah agenda try out selesai, kemudian dilanjutkan dengan motivasi menuju ujian nasional yang disampaikan oleh Suryanti Purnama Sari, S Pd I. Motivasi ini sebagai pembekalan secara mental dan spiritual kepada para siswa, selain persiapan akademik. Dalam motivasinya, Suryanti menyampaikan dalam bentuk muhassabah. ”Dalam kehidupan kita ada empat hal yang tak boleh redup, yaitu perubahan, iman, cinta dan harapan”, sampai alumni Universitas Al-Aqidah Jakarta ini.
Menurutnya, meski ketiga hal yang pertama tersebut hilang, perubahan, iman dan cinta, hal keempat harus tetap ada, yaitu harapan. Dengan harapan inilah kita akan tetap bisa menggapai cinta, iman dan menyosong perubahan.
Proyek Sosial
Sementara itu, Ketua Kelompok 3 Proyek Sosial SMT Palembang Supriadi, S Pd menerangkan, sumber soal dibuat oleh tim guru SMT yang tergabung di kelompok 3, pembuatan soal ini berbasiskan kisi-kisi dari dinas pendidikan.
Ia melanjutkan, “Kegiatan proyek sosial ini juga menjadi tantangan bagi guru-guru peserta SMT, mengingat banyaknya kegiatan di sekolah masing-masing. Juga diakrenakan ada beberapa MI yang sedang mempersiapkan akreditasi sekolah”.
Terhadap program SMT ini sendiri, Supriadi berharap program SMT termasuk juga proyek sosial di dalamnya tetap berlanjut. “Saat ini SMT baru sebagai tempat meningkatkan kualitas untuk upgrade kemampuan. Ke depannya mudah-mudahan lebih banyak materi yang bisa diakses”, cetusnya.
Dia juga menginginkan adanya wadah bersama untuk menaungi alumni dari program SMT yang pertama di Sumsel ini. Seperti membentuk komunitas guru kreatif agar tetap terjaga silaturahim dan menjadi wadah untuk berdiskusi terkait perkembangan pendidikan.
Di lain pihak, fasilitator SMT Palembang Desty Rina Purnamasari menegaskan, dengan proyek sosial ini merupakan ruang bagi para peserta untuk berbagi ilmu, implementasi materi selama perkuliahan SMT dan membentuk solidaritas dan mengasah sense sosial peserta serta menebar kebaikan. (Wan/KJ-04)