Ancaman Penyakit Pasca Tsunami di Lampung


.
Terhirung sudah delapan hari setelah pristiwa tsunami selat sunda yang menyebabkan banyak korban jiwa di Banten dan Lampung, Sabtu (22/12).
.
Untuk di Lampung sendiri hingga Senin, (31/12) tercatat total korban dari 4 desa yang terkenak dampak tsunami yakni Desa Kunjir, Desa Waymuli Timur, Desa Waymuli Induk dan Desa Sukaraja, sejumlah 118 orang mininggal, 8 orang hilang, 427 orang luka berat, 4.824 orang luka berat dan 7.942 jiwa harus mengungsi.
.
Tsunami tak hanya mengakibatkan warga kehilangan tempat tinggal dan anggota keluarganya saja. Resiko kesehatan juga menghantui para korban tsunami beberapa faktornya adalah akibat hancurnya fasilitas kesehatan dasar dan sanitasi.
.
Menurut dr. Hazwan selaku koordinator tim medis Dompet Dhuafa di Lampung, secara data dilapangan di dapatilah 5 penyakit terbanyak yang diderita penyintas pasca tsunami. Yakni, V. Laseranum, Myalgia, Syndrom Dispepsia, TFA (Tonsilo Faringitis Akut), dan Hipertensi.
.
“Penyakit ini bisa jadi karena aktivitas penyintas yang mesti harus naik turun gunung, khususnya di Kalianda, sehingga mengakibatkan penyakit-penyakit tersebut. Tapi kita juga harus terus waspada, termasuk dengan penyakit lainnya, apalagi penyakit-penyakit menular,” Jelas dr. Hazwan.
.
Selain penyakit-penyakit tersebut, setidaknya ada 3 penyakit lain yang perlu diperhatikan salama pasca tsunami. Yakni, diare, malaria, dan infeksi jamur. Penyakit-penyakit ini kerap menimpa korban pasca bencana, berkaca pada bencana tsunami Aceh, Lombok, dan Palu.

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter