Saya Mensupport Kegiatan Suami saja

Wawancara

 

Di sela-sela kegiatan YAKIN BISA, tampak hadir sosok wanita bersama dua orang anaknya. Rupanya ia adalah Halida Shary, istri Yandes Efriady yang datang menyusul ke lokasi acara.

Kapan Ibu Mulai terlibat dengan kegiatan DSIM?

Semuanya bermula dari bapak (Yandes Efriady, red). Karena kita satu keluarga, apa-apa yang terjadi di luar, kan bapak juga cerita ke rumah. Alhamdulillah kita visinya sama, sehingga untuk ide-ide bapak yang berhubungan dengan sosial keagamaan saya selalu member dukungan penuh.

Selama ini saya hanya sebatas memberikan dorongan moril. Namun baru dalam program Yatim Kreatif ini saya terlibat. Selama ini kita baru sekedar memikirkan saja. Tapi belum tahu mau mewujudkan seperti apa.

Kita inginnya mencreate sesuatu yang memang benar-benar bisa memberikan pengaruh positif dalam perkembangan anak-anak yatim. Makanya, melalui program Yatim Kreatif ini kita mengharapkan ada perubahan dalam mereka. Karena karakter mereka yang kita bangun di sini.

 

Dengan pekerjaan sebagai notaris, Anda masih bisa menyempatkan diri dalam kegiatan ini?

Enaknya notaris itu, kita kan profesi yang bebas. Tidak terikat dengan waktu kerja. Karena kita tidak bekerja dengan orang lain. Kita lebih leluasa menentukan waktu kerja kita. Artinya, ketika tidak ada akad, tidak ada orang yang meminta bantuan kita. Maka kita bebas untuk menggunakan waktu termasuk untuk acara ini.

 

Pandangan tentang DSIM?

Awalnya kita menyampaikan langsung pada yang membutuhkan, caranya bisa bermacam-macam. Biasanya saat kita memang sudah berniat untuk membantu, Insya Allah ada saja jalannya. Karena memang semuanya sudah diatur oleh Allah swt., yang kita berikan sebenarnya memang rejeki dari Allah untuk orang tersebut, kita hanya sebagai penyalur.

Kemudian kita menggunakan lembaga yang sudah ada, seperti DSIM  yang memang fokus mengurusi bidang ini, zakat dan orang-orang tidak mampu. Termasuk mengumpulkan dan menyalurkannya. Dalam hal ini, DSIM menyalurkan tentunya dengan program-program yang telah dibuat.

Pada saat hadir dalam kegiatan re-launching program Yakin Bisa, Halida Shary mengajak serta kedua anaknya, Alfiya Syakura(10) dan Atsmara Syifa (8). Keduanya mahir berbahasa inggris. Termasuk ketika didaulat menjadi ‘pengajar’ di salah satu kelompok.

 

Apa Tips Ibu dalam mendidik kedua anaknya sehingga mahir berbahasa Inggris?

Alhamdulillah, kemampuan berbahasa Inggris anak-anak ini lebih merupakan gift dari Yang Di Atas ya. Memang saat baru belajar bicara, kita sering mengajak mereka bicara bergantian antara Bahasa Inggris dengan Bahasa Indonesia. Anak itu tidak harus dipaksakan. Apalagi sekarang sudah banyak metode pembelajaran yang bisa dipakai.

Kebetulan karena anak-anak saya bertype visual dan audithory, sangat cepat belajar bahasa Inggris melalui kartun anak-anak yang berbahasa inggris, tapi kontennya tetap harus dalam pengawasan orang tua.

Anak juga jangan dibiasakan dengan kata-kata negatif. Seperti kata-kata kasar. Dan jangan pula dibiasakan dengan terlalu banyak larangan. Mau ini tidak boleh. Mau itu dilarang. Okelah, untuk hal-hal yang memang bakal mencelakakan dirinya kita tegas melarang. Tapi di luar itu, kita arahkan kepada hal-hal yang positif. Yang paling penting jangan mendidik anak menggunakan ancaman, misalnya dengan menakut-nakuti anak.

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter