OVO dan Dompet Dhuafa Berkolaborasi Hadirkan Pendidikan dan Air Bersih Di Palu


.
Setelah bencana mengguncang secara beruntun berupa gempa bumi, liquifaksi dan tsunami pada September 2018 lalu, beberapa sektor kehidupan di Palu, sempat lumpuh. Dua sektor paling krusial menjadi masalah besar bagi kehidupan masyarakat di sana, yaitu keberadaan air bersih dan sarana prasarana pendidikan. Setelah bencana, banyak masyarakat di Palu, Sigi dan Donggala, mengalami kelangkaan air bersih. Seperti warga di Desa, Rogo, Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, terpaksa menggunakan air tanah yang keruh untuk dikonsumsi. Begitu pula dengan pendidikan di sana yang masih dalam masa normalisasi. Beberapa murid masih belum dapat belajar, lantaran tidak adanya kelas, juga dengan kurangnya tenaga pengajar.

Berangkat dari hal tersebut, Dompet Dhuafa bersama OVO menginisiasi hadirnya progam air bersih dan pengembangan pendidikan di Palu dan sekitarnya pada awal bulan lalu. Dua progam tersebut adalah Water for Life: Pemanen Air Hujan (PAH) dan Progam Pendampingan Pendidikan Palu.

Dimulai dengan progam PAH, yaitu sebuah instalasi alat filteriasi air bersih. Ketika hujan datang maka alat PAH akan mengumpulkan air untuk setelahnya disaring dengan lima tahap filterisasi. Namun ketika tidak ada hujan, warga juga dapat menggunakan air gunung untuk disaring. Wilayah seperti Desa Rogo, di Kabaupaten Sigi, kini tidak lagi harus mengkonsumsi air keruh.

“Memang air kita itu keruh, Alhamdulillah dibantu oleh Dompet Dhuafa, air kita jadi lebih jernih. Kini sudah bisa kita masak,” terang Ahmad, ketua Dusun Tiga, Desa Rogo, Kabupaten Sigi.

Selain itu, ada pula progam Pendampingan Pendidikan Palu. Pembangunan beberapa kelas sementara dan juga sekolah permanen di Palu menjadi progam utama. Selain itu, Dompet Dhuafa juga menempatkan 19 guru relawan di 18 sekolah di berbagai wilayah di Palu, Sigi, dan Donggala. Pemberian Curuk Ilmu berupa rak bacaan membuat anak-anak di Palu tidak lagi sedih menganggur lantaran belum dapat sekolah. Walau kelas mereka roboh. Namun kegiatan belejar masih dapat mereka ikuti dengan menyenangkan. Kehadiran guru relawan yang memberikan metode belajar unik juga membuat anak-anak kembali tumbuh semangatnya.

“Kami di sini menghadirkan PAH dan juga Pendampingan pendidikan di Palu pasca gempa. Dua sektor yang paling krusial tentu harus segera diatasi. Diharapakan dengan hadirnya dua progam tersebut, dapat menggerakkan warga Palu dan sekitarnya untuk lebih cepat kembali bangkit,” terang Citrawan Kisman Djiho, selaku Ketua Cabang Dompet Dhuafa Sulawesi Tengah.

Selain itu Sinta Setyaningsih, Head of PR OVO menyampaikan dukungannya kepada warga penyintas gempa Palu. Dengan progam PAH dan pendampingan pendidikan tersebut diharapkan dapat menggulirkan lagi kehidupan masyarakat Palu dan sekitarnya pasca gempa terjadi.

“Semoga dengan progam PAH dan juga pendampingan pendidikan, masyarakat penyintas lebih cepat dalam melakukan mobilitas sosial. Walau diterpa bencana yang tidak diduga, warga Palu pasti bisa bangkit kembali,” terang Sinta.

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter