Yusmita Baru Bisa Melahirkan di Rumah Sakit Ke-3

Yusmita dan salah seorang anaknya
Yusmita dan salah seorang anaknya

Malam itu (25/5/2016), waktu sudah menunjukkan pukul 21.00. Saat yang tepat untuk membaringkan sejenak tubuh setelah penatnya aktifitas seharian. Begitu juga dengan Andri Akbari, salah satu anggota tim program Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC). Malam itu ia akan segera beristirahat. Namun tiba-tiba telepon genggamnya tak berhenti bordering. Firasatnya menangkap, ada kabar penting yang mau disampaikan dari lawan bicara di ujung telpon.

Benar saja. Saat diangkat, terdengar suara dari Yusmita, janda dhuafa beranak dua yang tengah hamil tua dan menantikan saat persalinan anak ketiganya. “Pak Andri, ini saya bu Yusmita, sepertinya sekarang sudah mau melahirkan, minta tolong dibantu Pak,” ujar Andri menirukan.

Dengan persiapan seadanya, Andri segera bergegas menyiapkan mobil ambulance yang memang ia bawa ke rumah dan tak lupa mengajak ikut serta Siti Rohani rekan kerjanya di program LKC yang bertempat tinggal tidak jauh dari rumahnya untuk ikut menemani. Meski rasa kantuk terus menggelayuti, Siti Rohani pun beranjak untuk ikut bersama.

Tak lama perjalanan dari Tegal Binangun Jakabaring, menuju Gang Garuda Kelurahan 7 Ulu tempat tinggal Yusmita. Ia pun sudah bersiap menunggu ambulance di depan gang rumahnya. Kedua anak perempuannya ikut serta menemani menuju rumah sakit rujukan.

Berbekal rujukan sebagai Pemegang Kartu Indonesia Sehat, mereka lalu memilih Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Palembang dengan jarak beberapa kilometer dari rumah Yusmita. Yusmita juga terdaftar sebagai member klinik LKC.

Apa daya setelah tiba di RS Muhammadiyah, petugas menginformasikan padatnya ruangan rawat inap sehingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit lainnya. Mereka lalu segera menuju ke RS Bari yang berlokasi di Kelurahan 5 Ulu, tak jauh dari RS sebelumnya. Namun ternyata juga padat pasiennya dan tidak bisa menerima pasien baru.

Mereka pun memutuskan untuk menyebrang ke daerah ilir. Ada dua alternatif rumah sakit yang mereka siapkan. Pertama ke RS Khodijah yang ada di bilangan Demang Lebar Daun. Namun untuk efisiensi waktu, Yusmita dibawa ke Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH).

Sesampai di RSMH, langsung menuju ke ruang IGD. Alhamdulillah, saat itu, mereka diterima oleh tenaga media yang sigap dan langsung menyiapkan ruangan dan tindakan medis.

“Alhamdulillah di RSMH kami diterima dan dilayani mulai dari pengurusan administrasi hingga tindakan medis,” ujar Andri. Di RSMH itu, mereka juga sempat bertemu dengan pasien bersalin yang dirujuk dari kota Lubuklinggau.

Tak lama berselang, Kamis dinihari (26/5) pukul jam 01.00 WIB Yusmita melahirkan anaknya berjenis kelamin laki-laki dengan berat 3,5 kg dengan selamat. Haru dan bahagis berkelindan dengan doa dan syukur yang tak henti-hentinya. Baik dari Yusmita dan kedua anaknya maupun tim medis LKC yang mengiringinya.

Sembari beristirahat sejenak di kursi ruang tunggu, dalam hati Andri membatin, dari sisi ekonomi, kehidupan kita dihadapkan pada dua pilihan. “Pilihan pertama, kita menjadi miskin sekali atau pilihan kedua menjadi kaya. Kedua pilihan tersebut mengandung konsekuensi tersendiri,” ujar bapak dua ana

Comments are closed.