AApa rasanya jika kita kedatangan tamu dari Luar Negeri? Tentu ada perasaan aneh, bingung, penasaran campur aduk menjadi satu. Begitulah apa yang dialami oleh anak-anak Yakin (Yatim Kreatif Indonesia, red) yang tengah berlatih pada hari Ahad (16/6) lalu. Mereka kedatangan kakak-kakak dari AIESEC dan lima orang di antaranya berasal luar negeri!
Kampus Yakin mendadak riuh, saat serombongan kakak mahasiswa diperkenalkan oleh Fina – salah seorang kakak asuh pembina ekskul Tari, datang mengunjungi mereka. Dan yang mencuri perhatian mereka adalah lima orang bertampang asing. Ada yang berjanggut tebal, ada yang wajahnya mirip India, ada pula yang chinese. Rupanya, kelima orang kakak -asing- ini merupakan bagian dari program pertukaran pemuda dan pelajar antar negara, yang pada kesempatan kali ini mereka datang ke Palembang.
Anak-anak pada awalnya takut untuk memulai. Namun ketegangan akhirnya mencair dikalahkan oleh rasa penasaran apalagi setelah masuk ke dalam sesi perkenalan. Mau tak mau, -tamu asing- tersebut harus memperkenalkan diri dengan bahasa inggris, sedangkan anak-anak Yakin cuma bisa melongo, tak mengerti. Tapi itu sebentar. Karena dari rombongan kakak AIESEC yang berasal dari Unsri dengan senang hati menerjemahkan untuk anak-anak Yakin.
Kelima orang itu adalah Khudzair Ali dari Pakistan, Shudipta, Abi, Aqila (India) dan Sanny (China). Tak perlu menunggu waktu lebih lama lagi buat anak-anak Yakin untuk akrab dengan teman baru mereka. Setelah dibagi menjadi lima kelompok, anak-anak -diasuh- oleh masing-masing -teman baru- tadi. Dimulai dengan perkenalan singkat hingga melakukan game-game ringan yang semakin menambah keakraban di antara mereka. Apalagi Khudzair yang berasal dari Pakistan dengan tongkrongan badannya yang besar terlihat paling aktif di antara peserta yang ada.
Keceriaan anak-anak berakhir ketika azan Zuhur berkumandang, para kakak dari AIESEC pun berpamitan dan meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam kunjungan ini.
Anak-anak Yakin segera menunaikan shalat Zuhur berjamaah dan pulang. M Ridwan, Kepala Sekolah YAKIN yang menjadi penanggung jawab program menyampaikan pesan kepada adik-adik bahwa apapun yang diberikan oleh kakak-kakak dari AIESEC semoga bermanfaat. “Ambillah yang baik-baik dan lupakan yang buruk”.
Fina menjelaskan bahwa AIESEC (Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales, red) sendiri merupakan bahwa organisasi kepemudaan internasional yang konsern di bidang pendidikan, budaya, pencegahan HIV/AIDS dan sebagainya. “AIESEC telah memiliki ratusan cabang di berbagai negara. Di Indonesia sudah memiliki ranting cabang di 10 kota – 16 Perguruan Tinggi. Khusus di Sumatera baru ada di Padang, Sumatera Barat. Untuk di Palembang, insya allah akan segera berdiri di Universitas Sriwijaya”, ujar Fina.
AIESEC, sebagaimana dikutip dari website resminya (www.aiesec.or.id) adalah organisasi pemuda terbesar di dunia. Berfokus pada platform pengembangan kepemimpinan kaum muda, AIESEC menawarkan kesempatan kepada para pemuda untuk menjadi warga dunia, pemberi solusi sebagai warga setempat, untuk mendapatkan pengalaman dan keterampilan yang penting saat ini, untuk mengubah dunia, melalui pengalaman terpadu AIESEC, program pertukaran dan kepemimpinan di 110 negara jaringan AIESEC.
Sejak tahun 1948 AIESEC telah menjadi asosiasi kepemudaan internasional yang bersifat nonpolitik, independen dan bertujuan mempromosikan pemahaman sosial, semangat kewirausahaan dan kepemimpinan pemuda ke masyarakat luas. AIESEC membawa visi Perdamaian dan Pemenuhan Potensi Kemanusiaan. (KJ-04)