Tak hanya mendapatkan materi pelatihan peningkatan keahlian dalam mengajar, peserta School of Master Teacher (SMT) juga mendaptkan kesempatan untuk langsung membagikan pengetahuan mereka selama perkuliahan SMT kepada guru-guru sejawat dalam bentuk kegiatan Proyek Sosial.
Kegiatan berbagi pengetahuan ini ditujukan bagi peserta SMT secara umum. Dalam pelaksanaannya, dibentuklah tiga kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan kesempatan untuk mengadakan kegiatan di sekitar wilayah sekolah mereka. Sebelumnya Kelompok 3, telah melaksanakan proyek sosialnya pada Jumat (25/3) lalu bertempat di MI Wathoniyah berupa try out dan seminar motivasi menuju kesuksesan Ujian Nasional.
Sedangkan para peserta SMT yang tergabung dalam kelompok 1 pada hari Ahad, (27/03) mengadakan proyek sosial mereka berbentuk workshop bagi sesama rekan guru. Kegiatan tersebut bertempat di SD 186 Jl Rajawali II, Talang Aman, Kemuning dan mengambil tema “Menjadi Guru Kreatif“.
Dalam workshop tersebut, Vita Yulianti, salah satu pemateri yang juga peserta SMT membagikan tips bagaimana menyentuh sisi keingintahuan anak. Salah satunya dengan menggunakan alat peraga warna-warni.
Vita memeragakan pembuatan display kelas dalam bentuk gambar-gambar menarik yang menggugah semangat siswa. Tampilan kreatif tersebut, tidak hanya dipergunakan sebagai media pembelajaran saja, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan aturan kelas, kalimat motivasi bagi siswa dan sebagainya.
“Bapak dan Ibu guru, display atau tampilan kelas ini adalah salah satu cara kita sebagai guru untuk menggugah semangat siswa dalam belajar dan menarik perhatian mereka untuk berkonsentrasi penuh selama di kelas,” sampai Vita.
Ia pun memberikan panduan cara membuat display kelas dengan memadukan kertas warna warni dan penggunaan tulisan yang mudah dibaca siswa.
Workshop setengah hari itu, juga dihadiri Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kecamatan Kemuning. Kehadiran kepala dinas tersebut memberikan dukungan dan menyambut baik program SMT terutama di wilayah kerja Kecamatan Kemuning.
“Kita perlu memberikan apresiasi kepada Dompet Dhuafa karena kepedulian lembaga ini terhadap pendidikan, salah satu bentuknya adalah dengan adanya proyek sosial ini sebagai ruang untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan bagi guru,” ujar Dra. Sri Warsiti, M. Pd. selaku Kepala UPTD Kemuning.
Ditambahkan Sri Warsiti, program SMT ini juga sebagai ajang untuk meningkatkan kualitas guru dan dia berharap para guru lebih banyak mencari ilmu dan pengetahuan guna menunjang proses pembelajaran. Selain itu, ia membuka kesempatan jika ke depannya Dompet Dhuafa bisa bersinergi kembali dalam ragam program pendidikan lainnya. (Wan/KJ-04)