Warga Desa Manggar Raya Jalur 17 Sambut Gembira ALS LKC DD Sumsel

Setelah menyambangi desa-desa yang terletak di Jalur 20 beberapa waktu yang lalu, Selasa (1/10) Tim Aksi Layan Sehat (ALS) Dompet Dhuafa (DD) Sumatera Selatan bekerjasama dengan Ukhuwah Center pimpinan H Umar Said melakukan kegiatan serupa di Desa Manggar Raya Kecamatan Tanjung Lago Jalur 17 Banyuasin.

Perjalanan kali ini cukup melelahkan. Walaupun secara jarak lebih pendek daripada dua Desa di Jalur 20 sebelumnya – hanya sekitar 30 km perjalanan darat, namun kondisi jalan yang diperkuat dengan coran beton menuju ke arah Tanjung Api-Api tersebut rusak parah. Amblas di mana-mana. Akibatnya waktu tempuh untuk sampai ke posisi dermaga Jembatan III berlipat menjadi 90 menit.   

Akan tetapi kondisi tersebut tidaklah mengurangi semangat awak tim untuk melanjutkan perjalanan, mengunjungi warga di lokasi terpencil tersebut. Setibanya di dermaga, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan speedboat kecil. Menyusuri aliran sungai yang menginduk ke Sungai Musi tersebut, tim akhirnya tiba di Desa Manggar Raya. Suami Kepala Desa Manggar Raya didampingi beberapa tokoh masyarakat menyambut kedatangan tim. Kebetulan, Nani Trisna Ningsih selaku Kades Desa Manggar Raya sedang tidak berada di tempat.

Setelah istirahat sejenak, tim kemudian dipecah menjadi dua. Tim Sekolah Ceria yang dipimpin oleh Yuliani selaku Head of Education DD Sumsel segera berangkat menuju lokasi yang dipusatkan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Jannah, sedangkan Tim ALS segera melakukan persiapan kegiatan pengobatan ALS di rumah Kades tersebut.

Rumah Kades ini cukup unik. Dengan konstruksi memanjang ke belakang, menjadikannya lain daripada rumah yang ada di lokasi tersebut. Tak hanya itu, dari segi fungsinya pun ia sengaja dibikin unik. Menurut penuturan ahli rumah, memang rumah tersebut sengaja dibuat selalu terbuka untuk warga. Bahkan sebelum Nani terpilih menjadi Kades pun, memang rumah itu bebas untuk dimanfaatkan. “Warga mau datang untuk curhat, mau makan, mau mengadakan pertemuan semuanya dipersilahkan”, ujar salah seorang warga bangga. Jadi tidak mengherankan bila kemudian Ibu Nani terpilih untuk kedua kalinya sebagai pamong di desa tersebut.

Pengobatan ALS kali ini menurunkan dua orang dokter, yakni dr Ferdi Rahardian dan dr Teguh Setiadi serta beberapa orang perawat dan relawan lainnya. Tak hanya pengobatan, kegiatan ALS kali ini pun disertai dengan penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah yang dilaksanakan di MI Miftahul Jannah, yang disampaikan oleh relawan perawat, Siti Badriah AM Kep.

Warga berduyun-duyun datang ke lokasi dan bergembira dengan kegiatan ALS. Buktinya walaupun kebanyakan warga desa tengah bekerja keluar sebagai buruh di perkebunan kelapa sawit, namun sebanyak seratusan warga rela mengantri untuk memeriksakan kesehatan dirinya secara Cuma-Cuma.

Menurut Rini Herdiana dari LKC DD Sumsel, dari 102 orang pasien yang memeriksakan diri, rata-rata penyakit yang diderita warga adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi, Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), Gangguan Pencernaan (Dyspepsia), Radang Sendi (Arthritis) dan Sakit Kepala (Chepalgia). Kegiatan akhirnya tuntas dilaksanakan pukul 14.00. Bersama dengan Tim Sekolah Ceria yang juga usai melaksakan amanahnya, pukul 14.30 semua tim meninggalkan lokasi kembali ke Palembang. Warga mengharapkan semoga ini bukan yang terakhir karena mereka sangat membutuhkan. (KJ-04/*)



bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter