Ogan Ilir-Dompet Dhuafa Sumatera Selatan, kembali menyalurkan bantuan untuk korban kebakaran. Jika sebelumnya bantuan disalurkan untuk korban kebakaran 1 Ulu, Palembang, kali ini, Dompet Dhuafa Sumsel memberikan bantuan buat Pesantren Nurul Islam, di Desa Seribandung, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir.
Pesantren yang berdiri tahun 1932 ini mengalami kebakaran, tepat di asrama putra, Senin (10/2/2020) dini hari. Asrama dengan 8 kamar itu hangus terbakar tanpa sisa.
Sebanyak 20 santri yang menghuni asrama berhasil selamat dan terpaksa harus mengungsi. Saat ini, puing-puing sisa kebakaran tengah dibersihkan.
Dengan dana seadanya, pengurus pesantren ingin membangun kembali asrama yang terbakar.
Dompet Dhuafa Sumsel yang merasa terpanggil untuk membantu pembangunan asrama lewat donasi yang masuk, menyambangi pesantren Nurul Islam, Jumat (21/2/2020) siang.
“Dompet Dhuafa Sumsel datang ke Pesantren Nurul Islam untuk membantu pembangunan asrama. Kami bantu dalam bentuk bahan material dengan ukuran pondasi lebih kurang 6×32 meter,” ujar Staf Divisi Sosial dan Dakwah DD Sumsel, Ahabba Tholibin, di Pesantren Nurul Islam.
Setelah berhasil dibangun nanti, asrama ini bisa menampung lebih dari 20 santri. Itu karena pengelola pesantren berencana membangun asrama tanpa konsep sekat.
“Kalau dari informasi yang kita dapat dari pengurus pesantren, nanti asrama yang baru dibangun itu bisa menampung lebih kurang 40 santri,” ucapnya.
Tak hanya memberikan bantuan material bangunan saja, Dompet Dhuafa Sumsel juga mendatangkan ‘kak’ Nurul dan Rani, yang dikenal mahir dalam berdogeng.
Kepada ratusan santriwati, ‘kak’ Nurul dan Rani bercerita kisah Nabi Sulaiman dengan semut, katak dan cacing.
Santriwati yang baru saja latihan berpidato inipun, tampak sangat antusias dan menikmati cerita ‘kak’ Nurul dan Rani.
“Semoga apa yang kita berikan, baik itu bantuan bahan material pondasi asrama ataupun cerita kisah Nabi Sulaiman bisa bermanfaat buat santri di Pesantren Nurul Islam Seribandung, dan semoga jadi pahala bagi mereka yang sudah memberikan donasinya,” ujarnya.
Ketua Posko Kebakaran Pesantren Nurul Islam Seri Bandung Darwis Hada mewakili Pesantren Nurul Islam menyampaikan terimakasih, kepada mereka yang berdonasi lewat Dompet Dhuafa Sumsel.
“Kami memang membutuhkan bahan material buat membuat pondasi bangunan. Alhamdulillah, Dompet Dhuafa Sumsel datang dengan bantuan itu,” ujarnya.
Diakuinya, asrama santri yang terbakar sebenarnya baru satu tahun digunakan. Kusen, atap asrama, cat baru saja direnovasi.
“Tapi, kita kena musibah terbakar. Asrama yang terbakar ini sebenarnya sudah semi permanen, tapi karena kejadian dini hari, disaat semua santri masih tertidur, sehingga api cepat membesar,” ucapnya.
Ia pun menyebut, musibah yang dialami Pesantren Nurul Islam cukup berat tapi semua menjadi lebih ringan, karena bantuan terus mengalir. Baik dari masyarakat di Kecamatan Tanjung Batu sendiri, pemerintah setempat, termasuk dari Dompet Dhuafa Sumsel.
“Pesantren Nurul Islam ini bisa dibilang tertua di Sumatera. Pesantren ini punya ciri khas asrama dengan bahan kayu, itu ada yang dibangun oleh pesantren dan ada juga dari orangtua santri sendiri,” ujarnya. zal