“Dengan Nama Allah dan Allah Maha Besar. Ini dariku dan dari setiap orang yang tidak berkurban dari umatku.” (HR At Tirmidzi)
Matanya menyiratkan antusias, khas anak-anak. Selepas Shalat Jumat, ia telah mengambil tempat tak jauh dari lokasi penyembelihan. Tak peduli, di sekitar rerumputan tempat ia tegak, tersebar banyak ‘ranjau darat‘ berupa kotoran sapi. Entah karena penasaran ingin melihat prosesi pemotongan, atau karena tergiur minuman suplemen yang tersedia di booth sponsor, ia melangkah mendekat.
Saking antusiasnya, ia tak sadar memegang kotoran sapi yang menempel di besi tempatnya berpegang. Kawan yang berada di sampingnya, kontan mengekspresikan jijik diiringi cekikikan kawan-kawannya yang lain. Malu, ia memelet-meletkan tangannya ke batu lalu langsung berlari ke WC masjid.
Setelah bersih ia kembali kepada kawan-kawannya, namun agak menjauh dari posisi semula. Sekali ini ia memilih ikut berjongkok di rerumputan. Tapi dasar naas, ia kehilangan keseimbangan. Dan tangannya yang refleks, mendarat sempurna di kotoran sapi basah yang ada di rumput. Ia berlari lagi ke WC sambil cengar-cengir, diiringi tawa khalayak yang hadir di siang menjelang sore itu.
Cuplikan kisah lucu di atas, merupakan salah satu fragmen yang hadir di tengah prosesi penyembelihan kurban tahun ini. Anak itu menjadi salah satu saksi kurban yang disembelih di Masjid Al Fathul Akbar, Jl Gubernur HA Bastari, Simpang Empat Jakabaring.
Sapi yang merupakan titipan Extrajoss melalui Dompet Dhuafa, diserahkan kepada Dompet Sosial Insan Mulia melalui program Tebar Manfaat Qurban (TemanQu 1433H). Hermon (41), kepala Extrajoss cabang Palembang menyebutkan, “Ini merupakan bagian dari program Extrajoss Qurban Satu Milyar 1433 H. Di mana kegiatan sosial ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat. Memanfaatkan keuntungan hasil penjualan Extrajoss.”
Ia menuturkan, kurban tahun ini wilayah Sumatera Selatan mendapat alokasi tiga ekor sapi. “Tiga sapi ini disebarkan dua di Palembang yakni daerah Jakabaring dan Rumah Susun 24 Ilir, dan satu di Muara Enim,” tambahnya.
Sementara itu PT Pelindo II (Persero) yang telah berganti nama menjadi IPC (Indonesia Port Corporation)sejak 2011 lalu, menyumbang sepuluh ekor sapi dan empat ekor kambing. “Lima ekor sapi berasal dari korporat IPC sendiri, yakni melalui program PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) sedangkan lima ekor sapi lagi beserta empat ekor kambing berasal dari kurban pribadi karyawan PT Pelindo II/IPC”, demikian ungkap Duskisyah Kahumas PT Pelindo II/ IPC Cabang Palembang didamping Hatta Bramantyo Ketua PPDI (Pengurus Pembinaan Dakwah Islam), Joko Ketua Panitia Pelaksana Kurban, HM Rohani serta beberapa orang staf PT Pelindo II/ IPC Cabang Palembang yang hadir di lokasi pemotongan, di Jl Swadaya Pakjo.
“Kita tahun lalu mengadakan kurban sendiri, mulai dari pembelian hewan kurban, penyembelihan serta pendistribusiannya. Ternyata repot juga. Jadi kita tahun ini mencoba bersinergi dengan DSIM, sehingga staf Pelindo bisa memanfaatkan waktunya untuk bersilaturahim di hari raya,” ujar Duskisyah. Lagipula, menurutnya, “DSIM selaku Lembaga Amil Zakat Daerah tentu lebih memahami mana daerah sebaran yang lebih membutuhkan. Harapan kami lebih efektif dan merata penyebarannya sesuai dengan aturan agama Islam, sehingga syiarnya lebih luas.”
Selain Extrajoss dan PT Pelindo II (Persero)/ IPC Cabang Palembang, korporat lain yang ikut berpartisipasi dalam program TemanQu 1433 H adalah Telkomsel regional Sumbagsel melalui Majelis Taklim Telkomsel (MTT). Tahun ini, MTT/ Telkomsel menitipkan tiga ekor sapi dan enam ekor kambing. Wilayah distribusinya meliputi kawasan Demang Lebar Daun, Veteran, Plaju dan Indralaya.
Mengutip website MTT/ Telkomsel, untuk musim kurban tahu 1433 H ini, MTT/ Telkomsel memberikan kemudahan bagi para karyawannya untuk berkurban melalui Program Berkah Qurban Telkomsel. Sehingga, kurban dari karyawan Telkomsel diorganisir untuk kemudian disalurkan melalui beberapa lembaga zakat, dan untuk di Sumsel, menggandeng DSIM.
Pemotongan Terpusat
Selain kurban dari korporat, DSIM juga banyak menerima dan menyalurkan kurban yang berasal dari individu. Jumlah hewan kurban yang berhasil dihimpun setara 326 ekor kambing. Dengan rincian 137 kambing dan 27 sapi.
Untuk penyaluran, DSIM menyebarkan ke daerah pinggiran yang ada di Kota Palembang. Seperti di daerah Pulau Kemaro, Sukatani, Kalidoni, Kertapati, Plaju, Sei Selayur dan beberapa titik distribusi lainnya. Sedangkan wilayah luar Palembang menjangkau hingga Tungkal Ilir (Musi Banyuasin); Empat Lawang; Srikaton, Telangsari, Sungai Kundur (Banyuasin), Pemulutan (Ogan Ilir) dan OKU.
Di musim kurban 1433 H ini, DSIM mencoba melakukan pemotongan yang terpusat di satu titik. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kesalahan dalam pemotretan hewan kurban. “Tahun-tahun sebelumnya, kita sering terkendala dalam foto pelaksanaan kurban untuk pelaporan. Terutama masalah kualitas foto yang dikirim oleh penanggung jawab di suatu wilayah hingga keterlambatan pengiriman. Efeknya, akan berpengaruh pula pada pengiriman laporan kepada pekurban”, tutur Haryono Kardi Al-Javi, Koordinator TemanQu 1433 H.
Sehingga, harapannya, dengan sistem ini akan mengurangi kemungkinan keterlambatan pengiriman laporan.
Apapun itu, pelaksanaan kurban tahun ini bisa dibilang cukup sukses. Hal ini dilihat dari jumlah penghimpunan yang naik dari tahun sebelumnya, kelancaran pendistribusian, serta ketepatan pengiriman laporan.
Naiknya jumlah pekurban yang mempercayakan kurbannya kepada DSIM menunjukkan antusiasme masyarakat untuk berkurban tidak menyurut. Walaupun pemberitaan di media massa beberapa bulan terakhir menunjukkan penurunan daya beli masyarakat akibat kondisi ekonomi yang melesu. Akibat gejolak tak menentu dari harga beberapa komoditas seperti karet, sawit dan batu bara. Masyarakat tetap antusias berkurban walau di masa ekonomi yang bisa dibilang cukup sulit.
Semoga Allah Swt mencatat amal kurban kita di tahun ini. Mungkin beberapa di antara kita ada yang belum mampu berkurban, karena dananya belum cukup. Namun, niat harus kita pasang mulai hari ini, semoga Allah memudahkan kita untuk berkurban di tahun yang akan datang.
Mungkin juga ada yang tahun ini, hanya mampu menjadi panitia pelaksana kurban; yang mengantar kupon, yang membantu memegang hewan kurban, yang menguliti dan membagi-bagi daging kurban ke dalam paket-paket, yang mengantarkan daging kurban ke rumah-rumah hingga mereka yang kebagian tugas membersihkan sisa darah dan sampah-sampah di lokasi pemotongan. Semoga Allah Swt membalas amalan ikhlas kita, dan memberikan jalan agar dapat berkurban di tahun yang akan datang. Amin ya rabbal alamin.
(M Harpani/ Anton Dakarola/ Nurbaiti/ M Zakaria)