Telkomsel Serahkan Dana Zakat untuk Pendidikan

Jumat (4/1), bertempat di kantor Telkomsel di Jalan Demang Lebar Daun, Head of ICT Network Management Sumbagsel Division, Hafiddudin Triatmojo menyerahkan bantuan pendidikan kepada Dompet Dhuafa Sumatera Selatan. Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sumatera Selatan. 
 
Dalam seremoni yang berlangsung di sela-sela press conference tersebut, hadir pula ketua Majelis Taklim Telkomsel (MTT) regional Sumbagsel, Sigit Wijayanto beserta beberapa orang staf lainnya.
 
Dalam keterangannya, Hafiddudin menerangkan bahwa besarnya dana bantuan pendidikan yang diserahkan tersebut berasal dari zakat karyawan Telkomsel. “Kita memang menganjurkan kepada karyawan Telkomsel yang muslim untuk merelakan pendapatannya dipotong untuk zakat melalui MTT. Tentu saja bagi yang bersedia saja. Karena ada juga karyawan yang menyerahkan sendiri bantuannya”, ujarnya.
 
“Ini yang pertama. Karena di Telkomsel sendiri, selain dana CSR (Corporate Social Responsibility), kita juga menginisiasi pengumpulan zakat karyawan. Jadi kalo CSR, sasarannya adalah pembangunan sarana fisik, pemberian bantuan bencana dan sebagainya. Nah, kalo zakat, itu tidak bisa sembarangan. Ada aturan fikih dalam pembagiannya”, sambungnya. 
 
Sehingga untuk menyalurkan zakat ini, Telkomsel mempercayakannya kepada Dompet Dhuafa untuk menyalurkannya. Dipilihnya Dompet Dhuafa ini karena lembaga tersebut dianggap mampu menyalurkan dengan metode dan konsep yang lebih profesional dan terarah.
 

Besarnya dana zakat yang berhasil dikumpulkan tersebut mencapai 70 juta rupiah yang dialokasikan bagi 45 siswa dalam bentuk beasiswa. Beasiswa tersebut akan diberikan secara berkala selama satu tahun. Telkomsel sendiri berharap mekanisme penyaluran yang akan diterapkan oleh Dompet Dhuafa nantinya, bisa objektif, bermanfaat dan tidak hanya sekedar menyampaikan bantuan. Namun juga ada unsur kemandirian di dalamnya. Mandiri dalam artian bisa menjadi contoh di masyarakat dan ada follow up ke depannya.

 
“Harapan kita, bantuan ini bukan yang terakhir. Sehingga, kita bisa menjadi pilot project penghimpunan zakat dari karyawan”, katanya.

 

Selain mendapatkan bantuan pendidikan, Dessi menjelaskan, para pelajar nantinya akan mendapatkan bimbingan belajar dan pengawasan secara langsung dari Dompet Dhuafa empat kali sebulan. Ini dilakukan untuk mengembangkan diri menjadi pelajar yang berprestasi. 
 
Mengenai mekanisme seleksi, Dompet Dhuafa akan membuat skala prioritas. “Kita mengutamakan pelajar yang berasal dari kalangam tidak mampu namun berprestasi. Karena kalau sekedar tidak mampu banyak. Maunya dibanti semua, namun bantuan kan tidak sebanyak jumlah mereka” papar Dessi.
 
Dompet Dhuafa sendiri akan mencoba mendahulukan para siswa yang berdomisili di sekitar lokasi Kantor Telkomsel, seperti Telkomsel Demang Lebar Daun dan Telkomsel Veteran. “Tujuannya, agar masyarakat yang berada di sekitar lingkungan Telkomsel, merasakan manfaat dengan kehadiran Telkomsel itu sendiri. Ini yang kita utamakan”.
 
Dompet Dhuafa Sumatera Selatan yang dahulu bernama Dompet Sosial Insan Mulia, telah menjalin hubungan erat dengan Telkomsel Regional Sumsel. Paling tidak, hubungan itu telah dimulai sejak tahun 2005 yang lalu, saat mendatangkan Ustadz Yusuf Mansyur untuk memberikan tausyah kepada para mahasiswa dan masyarakat umum tentang Keajaiban Sedekah. Hubungan itu terus berlanjut dengan bantuan penyewaan mobil operasional, pemberian kafalah bagi para mubaligh dan tak pernah absennya Telkomsel dalam kegiatan kurban setiap tahunnya yang dimulai sejak tahun 2007. (Kontributor : M Harpani)

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter