Selama di bulan Ramadhan, banyak cara yang dilakukan setiap orang untuk berbuat baik kepada kaum dhuafa. Yang paling sering adalah membagikan bantuan kepedulian kepada peminta-minta yang ketemu di jalan. Atau sering pula mengadakan sahur on the road yang belakangan menjadi tren di kalangan pesohor atau komunitas tertentu.
Sayangnya, seiring dengan perjalanan waktu, jenis bantuan langsung seperti ini justru menarik orang bermental pengemis. Bak Laron di musim hujan mereka datang berduyun ke kota saat menjelang Ramadhan, demi mengais rezeki, mengharap iba orang lain.
Memberi bantuan memang tak perlu aturan yang kaku. Namun demikian, bukan berarti harus serampangan sehingga tidak memikirkan efek berantai di belakangnya. Akan lebih baik jika bantuan tersebut diberikan melalui badan resmi atau yayasan yang memang mempunyai konsentrasi di bidang sosial. Sehingga lebih bermanfaat dan tepat sasaran, serta mengurangi ‘ketamakan’ sebagian orang atas berkah Ramadhan yang berlimpah, dengan jalan menjadi pengemis sementara.
Tak berharap menjadi pihak yang berkontribusi menyuburkan perilaku dan mental pengemis, Dompet Dhuafa (DD) Sumatera Selatan lebih memilih memberi contoh sekaligus mengedukasi masyarakat untuk menyerahkan bantuan kepedulian kepada lembaga dan yayasan resmi. Seperti yang dilakukan oleh DD Sumsel pada Sabtu dan Ahad (20-21/7) yang lalu bersama Yayasan Mutiara Azam Palembang.
“Memberi takjil mungkin sudah biasa, namun sekali ini kita memberikan paket berbuka sekaligus paket sahur”, ujar Yuliani Head of Education DD Sumsel. Tak hanya memberi paket makanan, DD Sumsel bersama pihak yayasan juga mengemas kegiatan pada hari itu dengan tahajud bersama dan tausyah. Tujuannya meningkatkan amalan ruhiyah bagi dhuafa yang menerima bantuan paket tersebut.
Sebanyak 30 anak dhuafa binaan Yayasan Mutiara Azzam diajak berbuka puasa bersama sore itu. Mereka adalah anak-anak yang tinggal di sekitar yayasan dan tiga hari dalam sepekan dibina mengaji dan ahlak. “Ini semacam upaya kita bersama untuk membentengi mereka dari upaya pendangkalan akidah yang belakangan terjadi cukup massif”, tutur Ani.
Bantuan buka dan sahur ini sendiri berasal dari bantuan donatur yang mempercayakan kepedulian mereka selama Ramadhan kepada DD Sumsel. (KJ-04)