#SaveRohingya

62 Persen Air Sumur di Kamp Pengungsi Rohingya Terkontaminasi

PBB memperingatkan  bahwa 62 persen air dari sumur di kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh terkontaminasi yang menyebabkan  peningkatan kasus Diare Akut (AWD) yang mencakup beberapa kematian. “Antara 25 Agustus dan 11 November 2017, sebanyak 36.096 kasus AWD dilaporkan termasuk 10 kematian terkait,” kata juru bicara UNICEF Christophe Boulierac sebuah konferensi pers di Jenewa, Selasa (21/11/2017). Lebih dari […]

62 Persen Air Sumur di Kamp Pengungsi Rohingya Terkontaminasi Read More »

Amnesty: Rohingya Hadapi Rezim Apartheid

Amnesty International mengatakan populasi Muslim Rohingya di Myanmar telah mengalami diskriminasi dan penganiayaan jangka panjang yang berakibat “dehumanisasi apartheid”. Istilah tersebut digunakan terkait diskriminasi ras dan warna kulit di benua Afrika antara 1948 hingga 1991.  Amnesty International mengatakan bahwa orang-orang Rohingya telah lama menghadapi diskriminasi karena undang-undang dan peraturan yang ditetapkan oleh Myanmar. “Diskriminasi itu sistematis

Amnesty: Rohingya Hadapi Rezim Apartheid Read More »

ASEAN Kurang Tegas Sikapi Myanmar

Para pemimpin ASEAN, agaknya demi menjaga soliditas perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara itu, tidak menunjukkan sikap tegas atas kekejaman rezim penguasa Myanmar terhadap etnis minoritas Rohingya yang sudah berlangsung puluhan tahun. Dokumen pernyataan setebal 28 halaman yang dikeluarkan di akhir KTT ASEAN ke-31 yang digelar di Filipina 12 – 14 Nov. lalu ,sama sekali tidak mencantumkan istilah

ASEAN Kurang Tegas Sikapi Myanmar Read More »

HRW: Laporan Myanmar Tentang Rohingya Tidak Masuk Akal

Sebuah laporan militer Myanmar yang mengatakan bahwa tidak ada warga sipil Rohingya yang terbunuh dalam tindakan keras selama berbulan-bulan dinilai absurd atau tidak masuk akal. Human Rights Watch mengatakan bahwa sekarang saatnya Pengadilan Pidana Internasional di Den Haag untuk menyelidiki otoritas Myanmar. Militer Myanmar mengeluarkan sebuah laporan Senin malam yang menemukan “tidak ada kematian orang-orang

HRW: Laporan Myanmar Tentang Rohingya Tidak Masuk Akal Read More »

Terus Salurkan Bantuan Logistik untuk Pengungsi Rohingya

COX’S BAZAR — Ribuan pengungsi masih menempati kamp pengungsian di Cox’s Bazar, Bangladesh. Kondisi pengungsian yang tidak memadai, sanitasi yang buruk, dan kurangnya bahan makanan, santapan yang mereka hadapi setiap hari. Dompet dhuafa yang hingga kini terus mendampingi mereka, pada Rabu (8/11), kembali mengirimkan bantuan logistik untuk para pengungsi. Sejumlah logistik yang sudah dipersiapkan di

Terus Salurkan Bantuan Logistik untuk Pengungsi Rohingya Read More »

Tentara Myanmar Bantah Lakukan Penganiayaan Terhadap Rohingya

Tentara Myanmar mencoba membersihkan diri dari setiap pelanggaran terhadap warga sipil Rohingya, setelah sebuah penyelidikan internal dilakukan oleh sebuah kelompok hak asasi manusia yang bertujuan untuk menghentikan  pembersihan etnis melawan minoritas Muslim. Temuan tersebut dilepaskan menjelang kunjungan Rabu oleh Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson, yang diharapkan dapat mendapat sebuah nada tegas militer mengenai perlakuan

Tentara Myanmar Bantah Lakukan Penganiayaan Terhadap Rohingya Read More »

PBB: Tentara Myanmar Lakukan Kejahatan Seksual Secara Sistematis pada Wanita Rohingya

  Perwakilan khusus Sekretaris Jenderal PBB mengenai kekerasan seksual dalam konflik, Pramila Patten, mengatakan bahwa banyak kekejaman yang dilakukan oleh pasukan tentara militer Myanmar terhadap perempuan Muslim Rohingya dan dapat menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan. Dikatakannya, tentara Myanmar telah secara sistematis menargetkan wanita Muslim Rohingya untuk melakukan pemerkosaan geng di negara bagian Rakhine. Dia membuat pernyataan tersebut saat

PBB: Tentara Myanmar Lakukan Kejahatan Seksual Secara Sistematis pada Wanita Rohingya Read More »

Ingin Melarikan Diri ke Bangladesh, Ribuan Rohingya Rela Menunggu di Pantai Hingga Berminggu-minggu

Arus pengungsi Muslim Rohingya menuju Bangladesh belum berhenti, dan sekitar 1.000 orang yang putus asa untuk meninggalkan Myanmar telah berkemah di pantai di Teluk Benggala untuk  menunggu sebuah kapal dan  membawa mereka ke Bangladesh. Mohammad Eidnou, seorang pekerja berusia 19 tahun, berkata jika dia telah menjual rumahnya dan barang-barangnya. Dia dan keluarganyapun  telah menghabiskan segalanya

Ingin Melarikan Diri ke Bangladesh, Ribuan Rohingya Rela Menunggu di Pantai Hingga Berminggu-minggu Read More »