Susi Berharap Bisa Ikut Pelatihan Menjahit

Susi Susanti saat melengkapi berkas persyaratan Kursus menjahit di kantor DD Sumsel, beberapa waktu yang lalu.

Susi Susanti saat melengkapi berkas persyaratan Kursus menjahit di kantor DD Sumsel, beberapa waktu yang lalu.

Susi Susanti (31) ibu muda kelahiran Sekayu, dan kini menetap di Palembang ini bertekad untuk membantu suaminya guna memenuhi kebutuhan harian keluarga. Suami yang bekerja sebagai karyawan swasta dengan penghasilan bulanan di bawah UMR, dirasanya masih harus dibantu dengan beragam usaha tambahan yang digeluti sehari-hari.

Mulai dari menjual makanan ringan, usaha katering hingga mengikuti pelatihan keterampilan yang bisa dijual, kerap dijalani ibu tiga orang anak ini.

Pelatihan terakhir yang diikutinya adalah pelatihan menjahit yang diadakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Palembang di daerah Jakabaring.

Ia bercerita, meskipun sudah dua pekan mengikuti pelatihan tersebut, Susi kerap kali menemui hambatan. “Yang pertama itu jaraknya jauh di Jakabaring sana, sedang tempat tinggal saya di daerah Sekip, Seberang Ilir’”, cetus Susi.

Belum lagi, acapkali instruktur pelatihan yang kadangkala absen tanpa pemberitahuan sebelumnya sehingga makin menurunkan semangatnya. Apalagi jika mengingat ongkos yang harus dikeluarkan dari rumah menuju tempat pelatihan bisa mencapai Rp15.000 per hari. Padahal, pelatihan itu sendiri, semestinya berjalan 4 bulan.

Namun asa itu kembali bersinar tatkala ia mendengar ada pelatihan menjahit dari Dompet Dhuafa (DD) Sumsel. Semangat Susi mulai tumbuh lagi untuk menekuni keterampilan menjahit. Melihat syarat-syarat peserta yang mampu ia penuhi, ia pun memberanikan diri untuk mendaftar.

“Mendengar kabar ini saya senang karena seluruh syarat dapat dipenuhi, ditambah lagi jarak dari rumah ke kantor DD Sumsel cukup dekat dan gratis,” ungkap Susi bahagia. Ia pun berharap dapat lulus seleksi penerima manfaat program dan meneruskan pelatihan menjahit yang diinginkan.

Keterampilan menjahit dipilih Susi karena dengan kemampuan ini ia bisa membantu suami untuk mencari penghasilan tambahan sekaligus mengurus anak, “Harapannya, keterampilan menjahit ini saya bisa membuka usaha jasa menjahit, menerima orderan mengecilkan atau memotong celana sambil juga merawat anak,” ucap Susi saat datang ke kantor DD Sumsel pekan lalu.

Sejauh ini jumlah pendaftar pelatihan ini sudah mencapai 26 orang. Pendaftar didominasi perempuan dengan latar belakang beragam. Ada ibu rumah tangga, hingga mahasiswi. Jumlah tersebut belum ditambah calon peserta yang mendaftar via LAZIS PT PLN Persero WS2JB.

Heriyanto, manager program DD Sumsel optimis jumlah pendafrar lebih banyak lagi sebelum masuk ke tahap seleksi, “Total 26 orang pendaftar dari sini belum ditambah dari LAZIS PLN. Kita mengharapkan banyak masyarakat yang mendaftar agar kebermanfaatan program bisa dimaksimalkan,” ujarnya saat ditemui di kantor.

Ia juga mengatakan bahwa, setelah pendaftaran ditutup kemarin, Kamis (25/02) proses selanjutnya akan dilakukan seleksi pertama berupa wawancara dan survei ke rumah masing-masing pendaftar yang lulus administratif.

Untuk pelatihannya sendiri akan dimulai tanggal 7 Maret mendatang dengan target 20 orang peserta, bertambah dari target sebelumnya. Dan direncanakan, pelatihan akan dilaksanakan selama 3 bulan dengan 36 kali pertemuan. (Wan/KJ-04)

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter