*Edukasi Tentang Minuman Alkohol dan Bahaya Minuman Keras
Palembang, DD Sumsel – Bahaya minuman keras (miras) dan minuman beralkohol (minol) hendaklah dikenali sejak dini. Utamanya sejak usia sekolah. Hal ini dikarenakan, sifat remaja yang selalu ingin tahu dan salah dalam bergaul, menjadi sasaran potensial bagi masuknya pengaruh buruk miras dan minol ini.
Apalagi, jika keduanya dikonsumsi akan menghilangkan akal dan cenderung anarkis. Utamanya bagi remaja yang fase perkembangan otaknya sedang bertumbuh, menjadi terganggu bahkan rusak oleh pengaruh alkohol tersebut. Keduanya bisa menjadi pemicu munculnya kenakalan remaja.
Keprihatinan ini telah mendorong Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa (DD) Sumsel untuk melaksanakan sosialisasi anti miras ke sekolah-sekolah.
Seperti pada Jumat (24/3/2017), sosialisasi anti miras dilaksanakan di SMP Islamy Palembang dan MTs Muhammadiyah 1 Palembang. Dalam sosialisasi tersebut, DD Sumsel menggandeng Komunitas Gerakan Nasional Anti Miras (GeNAM).
Nining Aidil dari GeNAM pusat menyampaikan tentang bahaya miras dan dampaknya bagi tubuh. “Jangan main-main dengan miras, selain berbahaya dari segi kesehatan. Miras juga sudah jelas secara hukum. Baik secara hukum agama lebih lagi dalam ranah hukum negara. Ada pidananya,” tegas Nining.
Ia juga mengingatkan tentang masih merajalelanya miras di tengah-tengah lingkungan masyarakat dan menjadi tanggung jawab semua untuk mengantisipasinya.
Sementara itu, Abdullah dari GeNAM Palembang menyampaikan bahwa sinergi yang terjalin antara pihaknya dengan Divisi Kesehatan DD Sumsel, mempunyai kesamaan visi. “Kita melihat Program Kespro Remaja dari DD Sumsel ini, selaras dengan salah satu materi edukasi terkait kenakalan remaja dari kami”, sebutnya.
Hingga sosialisasi usai, respon sekolah dan para siswa cukup baik. Ditandai dengan antusiasme mereka untuk menyimak pemaparan dan tak sungkan mengajukan pertanyaan.
“Kegiatan ini direspon baik oleh pihak sekolah dan para siswa pun sangat antusias”, sampai Wulandari Pratiwi, SKM, dari Program Kespro Divisi Kesehatan DD Sumsel. Adapun dipilihnya kedua sekolah tersebut, karena keduanya adalah sekolah binaan program Kespro DD Sumsel.
Ia mengingatkan, saat ini, miras masih sangat mudah ditemukan di manapun dan oleh siapapun. “Kita sebagai orang terdekat juga harus hati-hati dan cermat dalam memilih minuman yang dikonsumsi oleh anak, terutama minuman kemasan”, ucapnya lagi.
Selain itu ia turut menyarankan, jika menemukan makanan dan minuman yang tidak bersertifikat Halal MUI dan izin BPOM, sebaiknya dihindari dan jangan dikonsumsi karena kita tidak tahu apa yang terkandung di dalamnya. Karena, menurutnya hal tersebut adalah salah satu upaya menghindari miras dan minol.
“Kita sama-sama berharap, semoga dengan adanya sosialisasi ini, semua masyarakat terutama para remaja dapat tersadar dan terhindar dari godaan-godaan miras dan minol di luar sana, Aamiin”, pungkasnya. (KJ-04/*)