Di sela-sela kesibukan sebagai pendidik di sekolah masing-masing, para guru yang tergabung dalam program School of Master Teacher (SMT) Dompet Dhuafa (DD) Sumsel tetap bisa menyediakan waktu untuk berbagi kepada rekan sesama guru lainnya.
Menyesuaikan dengan kurikulum SMT berupa kegiatan proyek sosial, sembilan guru yang tergabung dalam kelompok 2 SMT DD Sumsel menggelar agenda pelatihan dengan tema “Menuju Indonesia Gemilang, Bersama Guru Kreatif dan Inovatif” pada Sabtu (26/3) bertempat di SDN 131 Sukarami Palembang.
Disampaikan oleh Amelia Marly selaku ketua kelompok 2 dan sekaligus didaulat sebagai pemateri dalam agenda proyek sosial tersebut, mengingatkan akan pentingnya kreatifitas guru dalam menyampaikan materi pelajaran. “Salah satu bentuk kreatifitas tersebut di antaranya dengan membuat display kelas sebagai upaya meningkatkan perhatian siswa di kelas, baik terhadap materi pelajar, disiplin dalam kelas, hingga ke motivasi belajar”, ujar Amelia.
Ia juga menyampaikan bahwa materi display kelas ini diperuntukkan bagi guru sekolah dasar yang memiliki tantangan besar dalam mengelola suasana kelas. “Apalagi siswa sekolah dasar terutama kelas 1, 2 dan 3 masih sangat tertarik dengan tampilan kelas yang beraneka ragam”, tukas guru dari SD Negeri 87 Palembang ini.
Puluhan guru terlihat hadir dan antusias mengikuti kesempatan pelatihan tersebut. Mereka berasal dari SDN 131 sendiri dan beberapa lagi guru dari sekolah yang sama dengan Sembilan guru peserta SMT DD Sumsel tersebut.
Meskipun jadwal mengajar cukup padat di pagi hari, namun semangat guru-guru peserta SMT maupun peserta pelatihan tersebut tetap bersemangat.
Sementara itu, Desty Rina Purnamasari fasilitator program SMT termasuk juga pembimbing dalam proyek sosial ini menilai baik atas pelaksanaan proyek sosial kelompok 2. “Berbeda dengan kelompok 1 dan kelompok 3 yang diadakan di hari libur, kelompok 2 justru mengadakannya di hari Sabtu setelah kesibukan mereka mengajar. Usaha ini perlu dihargai sebagai bukti keseriusan guru-guru peserta SMT untuk bukan hanya sekedar menerapkan di kelas, melainkan juga membagikannya dengan rekan-rekan guru lainnya,” ucap Desty.
Ia juga menilai persiapan proyek sosial Kelompok 2 ini cukup maksimal. Ini bisa dilihat dari pembawaan pemateri serta gaya penyampaian yang menarik dan bisa menyesuaikan diri dengan peserta kegiatan yang didominasi oleh guru-guru senior.
Ditambahkannya, “Meski kesibukan Bapak dan Ibu guru di sekolah, masih tetap rela mengorbankan waktu, pikiran, tenaga bahkan materi untuk berbagi pada guru lainnya. Semoga semangat ini terus terjaga seterusnya,” harapnya.
Proyek Sosial SMT DD Sumsel, menjadi semacam mata kuliah wajib bagi peserta. Bentuknya berupa pengabdian sosial di bidang pendidikan. Baik dengan sasaran para murid maupun kepada sesama rekan pengajar. Tujuanya adalah untuk mengasah jiwa berbagi ilmu dan memperkuat keakraban serta soliditas antar peserta program. (Wan/KJ-04)