Bersama dukungan para donatur, dedikasi Dompet Dhuafa di bidang pendidikan diwujudkan melalui Program Sekolah Guru Indonesia. Kini telah tersebar 368 guru yang menerima manfaat program SGI, di berbagai wilayah Indonesia.
Guru yang baik menentukan kualitas pendidikan. Ini semacam harapan yang boleh jadi, sebagian menyetujui dan sebagian masih meragukan. Tentu saja, keberhasilan pendidikan tidak dapat dilepaskan dari faktor lain seperti infrastruktur, kurikulum, murid serta kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan wali murid. Namun demikian, guru tetaplah berada dalam posisi strategis dalam mendidik dan mentransfer ilmu.
Jalan pengabdian para guru adalah jalan panjang yang tidak bisa diselesaikan hanya dalam satu masa saja. Apatah lagi, di dalam jalan tersebut tidak berisikan hanya pentransferan ilmu dan upaya mendidik dari guru kepada anak didik saja. Namun di dalamnya, para guru dituntut pula untuk mengembangkan pengetahuannya, baik ilmu yang akan disampaikan kepada para murid maupun keahlian lain yang mendukung profesinya sebagai guru.
Mencari guru model adalah ikhtiar mulia. Karena di dalamnya, ada upaya untuk memulai pendidikan yang baik sejak dari hulunya. Dompet Dhuafa jauh-jauh hari telah memikirkan hal tersebut. Selain menyaring anak didik dhuafa dari seluruh Indonesia agar dapat bersekolah di sekolah akselerasi Smart Ekselensia Indonesia, Dompet Dhuafa juga membuka kesempatan untuk memberikan pembinaan menyeluruh kepada tenaga-tenaga guru muda yang ingin mewakafkan ilmu dan waktunya guna menjadi guru model melalui program Sekolah Guru Indonesia.
Sekolah Guru Indonesia (SGI) adalah salah satu jejaring divisi pendidikan Dompet Dhuafa yang berkomitmen dalam melahirkan guru model berkarakter pemimpin yang memiliki kompetensi mendidik dan mengajar.
Sekolah Guru Indonesia (SGI), pada awalnya bernama Sekolah Guru Ekselensia Indonesia (SGEI) dan diresmikan pada tanggal 24 Oktober 2009 sebagai salah satu program pemberdayaan dan peningkatan pendidikan yang dilakukan Dompet Dhuafa di dalam Program Divisi Pendidikan. Selanjutnya, seiring perubahan statusnya menjadi jejaring sendiri, namanyapun ikut berganti menjadi Sekolah Guru Indonesia pada tanggal 8 Februari 2012.
Sepanjang periode 2009-2012, SGI telah memberikan manfaat kepada 99 orang mahasiswa dan 53 sekolah penempatan SGI. Di mana, mekanisme yang berjalan sejak penerimaan mahasiswa, para calon guru model tersebut akan dididik dalam bentuk perkuliahan selama 6 bulan lamanya. Setelah itu, mereka akan dikirim ke sekolah-sekolah terpencil yang telah ditunjuk oleh DD dan mengabdi selama satu tahun.
Sekolah-sekolah tersebut tersebar di 20 provinsi, yaitu : Bali, Banten, Bengkulu, Jawa Barat, Jambi, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kep. Bangka Belitung, Kep. Riau, Lampung, dan Maluku
Semoga Allah mempermudah langkah kita untuk terus mengambil bagian dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
