Ahad, 5 Maret 2018, merupakan hari yang spesial bagi murid bernama lengkap Ibnu Rizky Sitepu atau yang lebih akrab dipanggil Ibnu.
Ibnu murid kelas 2 yang kini mengenyam pendidikan di SDN 97/98 Kec. Binjai Selatan, Ia begitu bahagia ketika para Alumni School of Master Teacher – Dompet Dhuafa Waspada (SMT-DDWaspada) Kab. Deli Serdang mengunjungi kediamannya yang berada di Jl. Gunung Galunggung Lk/dsn III Bandar Bingai Kel. Tanah Merah, hadir untuk memberikan sepeda sebagai bantuan yang mendukung pendidikannya.
Ibnu yang merupakan yatim piatu dari pasangan (alm) Sabarudin Sitepu dan (almh) Nuraida ini sudah hampir 3 tahun tinggal bersama pamannya Colia Sembiring. Ayah dan ibunya meninggal dunia karena sakit asma. Kehidupan paman yang serba pas-pasan membuat Ibnu tidak pernah berharap lebih, apalagi memiliki sepeda.
Pamannya hanya bekerja di kebun menanam ubi dan bibinya berjualan di pinggir pantai SB. Namun, sejak ditutupnya wisata pantai SB ternyata membawa dampak dengan berkurangnya pendapatan para pedagang di sana, termasuk bibinya Ibnu.
Dahulu, sepeda hanyalah menjadi angan-angannya saja. Menempuh jarak sekitar 2 km dari rumah ke sekolah seorang diri dan harus melewati jalanan sepi dan berlubang yang dikelilingi pohon karet dan kelapa sawit.
“Ya, Ibnu harus menempuh perjalanan tersebut setiap harinya sepulang sekolah. Kebetulan hanya Ibnu seorang diri dari daerah tersebut yang menempuh pendidikan di sekolah ini,” tutur Desti (26) salah seorang guru Ibnu.
Senyum sumringah pun menghiasi wajahnya ketika ia menaiki sepeda tersebut. Berputar-putar ia belajar mengendarai sambil sekali-kali kakinya turun menjaga keseimbangan dan terus mengayuhnya. Salah seorang alumni SMT juga terlihat memegangi sepeda dari belakang agar Ibnu tidak terjatuh, kebetulan ini adalah sepeda pertamanya.
Rasa syukur dan terimakasih berulang kali diucapkan oleh pamannya, “Semoga bantuan ini bisa menjadi pemicu semangat Ibnu untuk terus pergi ke sekolah dan belajar lebih giat lagi agar bisa mencapai cita-cita yg diimpikannya menjadi seorang presiden,” harap pamannya.
Kondisi yatim piatu dan hidup serba kekurangan semoga tidak menjadi hambatan Ibnu untuk terus belajar dan menggapai cita-citanya. Dan kini Ibnu sudah bersekolah mengendarai sepeda tersebut.