Seberapa Penting Cuci Tangan Pakai Sabun?

Mengapa cuci tangan sangat diperlukan? Sebagian dari kita mungkin bertanyatanya, seberapa pentingkah kita mencuci tangan. Bahkan, setelah melakukan aktivitas kita harus mencuci tangan.

Mencuci tangan dengan sabun (CTPS) dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit (preventif). Bahkan, setiap tanggal 15 Oktober ditetapkan sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) yang bertujuan menurunkan angka kematian pada anak. Hal ini dilakukan karena tangan sering kali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan permukaan lain seperti handuk, gelas). Mari kita bahas seberapa penting mencuci tangan dan berperilaku hidup sehat.

Asal Usul Hari Cuci Tangan Sedunia

Hari Cuci Tangan Sedunia (HCTS) adalah kampanye global yang digaungkan PBB bekerja sama dengan organisasi lainnya baik, pihak pemerintah maupun swasta untuk menggalakkan perilaku mencuci tangan sebagai upaya menurunkan tingkat kematian balita dan pencegahan terhadap penyakit yang dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup manusia. Pengumuman penunjukkan hari mencuci tangan sedunia pada 15 Oktober dilakukan pada Pertemuan Tahunan Air Sedunia (Annual World Water Week) yang berlangsung pada 17-23 Agustus, 2008 di Stockholm, seiring dengan penunjukkan tahun 2008 sebagai Tahun Internasional Sanitasi oleh Rapat Umum PBB.

Hari Mencuci Tangan Sedunia diharapkan akan memperbaiki praktik-praktik kesehatan pada umumnya dan perilaku sehat pada khususnya. Kampanye CTPS sedunia adalah upaya memobilisasi jutaan orang di seluruh dunia untuk mencuci tangan mereka dengan sabun. Inisiatif ini dikumandangkan oleh PPWH, Kemitraan Swasta dan Publik untuk Cuci Tangan (Public Private Partnership for Handwshing) dan didukung oleh PBB.

Bagi Indonesia, CTPS saat ini merupakan salah satu fokus utama dari Program Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), dan telah terintegrasi pada beberapa program atau kampanye lainnya seperti Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Bagaimana Menurut Para Ahli Tentang Cuci Tangan?

Menurut WHO (2009) cuci tangan adalah suatu prosedur/ tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir atau hand rub dengan antiseptik (berbasis alkohol). Sedangkan menurut James (2008), mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan pengontrolan infeksi. Menurut Susiati (2008), tujuan dilakukan cuci tangan yaitu untuk:

  1. menghilangkan mikroorganisme yang ada di tangan,
  2. mencegah infeksi silang (cross infection),
  3. menjaga kondisi steril,
  4. melindungi diri dan pasien dari infeksi,
  5. memberikan perasaan segar dan bersih.

Tangan kita sering bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun cairan tubuh lain (seperti ingus, dan makanan/ minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang tidak sadar bahwa dirinya sedang ditularkan. Tangan tersebut selanjutnya menjadi perantara dalam penularan penyakit.

Mencuci tangan dengan air saja lebih umum dilakukan, tetapi hal ini terbukti tidak efektif dalam menjaga kesehatan dibandingkan dengan CTPS. Menggunakan sabun dalam mencuci tangan sebenarnya menyebabkan orang harus mengalokasikan waktunya lebih banyak saat mencuci tangan, tetapi penggunaan sabun menjadi efektif karena lemak dan kotoran yang menempel akan terlepas saat tangan digosok dan bergesek dalam upaya melepasnya. Di dalam lemak dan kotoran yang menempel inilah kuman penyakit hidup.

Mencuci tangan pakai sabun dan air bersih akan memberi manfaat yang berbeda dari cairan pembersih tangan berbasis alkohol. Sabun dan air bersih dapat menghilangkan semua jenis kuman dari tangan, sedangkan cairan pembersih tangan berbasis alkohol hanya bisa mengurangi jumlah kuman tertentu di kulit. Selain itu, cairan pembersih tangan hanya dapat digunakan bila tangan kita tidak kotor dan berminyak. Cairan pembersih tangan berbasis alkohol juga tidak bisa menghilangkan jenis kuman Norovirus, Cryptosporidium, dan Clostridioides difficile, serta bahan kimia berbahaya seperti pestisida, dan logam berat.

Kapan Waktu Kita Mencuci Tangan?

Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih dilakukan sebelum makan, sesudah buang air besar dan menggunakan toilet, sebelum memegang bayi, sesudah mengganti popok, menceboki/ membersihkan anak yang telah menggunakan toilet, sebelumselama dan setelah menyiapkan makanan.

Membersihkan tangan menggunakan cairan pembersih tangan berbasis alcohol (hand sanitizer) dilakukan sebelum dan setelah menyentuh permukaan benda, termasuk gagang pintu, meja, dan lain-lain sebelum masuk dan segera setelah keluar dari fasilitas umum termasuk kantor, pasar, sebelum dan sesudah mengunjungi teman, kerabat di rumah sakit atau panti jompo, dan lain-lain.

Bagaimana Cara Mencuci Tangan Yang Benar?

Ada enam langkah mencuci tangan yang direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia selama 60 detik untuk mencegah penularan penyakit:

  • Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan
  • Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
  • Gosok sela-sela jari
  • Punggung jari tangan kanan digosokkan pada telapak tangan kiri dengan jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci
  • Ibu jari tangan kiri digosok berputar dalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya
  • Gosok berputar ujung jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya

Sabun merupakan teknologi utama untuk mencuci tangan. Sabun harus tersedia dengan biaya yang terjangkau, agar memungkinkan tiap rumah tangga untuk memilikinya. Meskipun menggunakan sabun adalah cara paling efektif untuk membersihkan tangan, seringkali tidak semua rumah tangga bisa memilikinya.

Keluarga yang tergolong berpenghasilan rendah cenderung mengalokasikan uang yang dimiliki untuk membeli kebutuhan pokok lain. Sekalipun telah membeli sabun untuk mencuci pakaian, kerap kali sabun itu tidak digunakan untuk mencuci tangan. Kebiasaan CTPS akan sulit dipertahankan bila air tidak tersedia.

Untuk itu, ketesediaan air bersih menjadi mutlak diperlukan dalam praktik cuci tangan. Walaupun demikian, air yang dialirkan melalui pipa bukan suatu keharusan. Air bersih yang dituangkan dari timba atau wadah lainnya sudah cukup. Kebiasaan mencuci tangan sangat penting untuk dipraktikkan secara terus menerus agar memberikan dampak yang efektif khususnya dalam pencegahan penyakit.

Penulis: Tri Hartati (LKC Dompet Dhuafa Sumatera Selatan)

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter