Per 20 Maret 2014, Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Sumatera Selatan tepat satu tahun berdiri di kota Palembang. Banyak hal yang menjadi penanda suatu keberhasilan program. Namun mensyukuri apa yang telah dilewati sembari mengevaluasi diri, LKC DD Sumsel coba untuk terus memberikan khidmat yang terbaik bagi kesehatan kaum dhuafa.
Tumpengan sederhana menghias acara syukuran Milad ke-1 LKC DD Sumsel yang berlangsung di lantai dua klinik LKC yang terletak di Jl KH Azhari No 98 Kel 7 Ulu Kec Seberang Ulu I Palembang, Jumat (14/3).
Acara sederhana namun penuh khidmat tersebut diisi dengan tausyah yang disampaikan oleh Ustadz Toto Heryanto, Lc. Tak ada tiup lilin, dan tiada pula tepuk tangan. Karena ambil alih tanggung jawab LKC sudah menanti di depan.
Defri Hanas, selaku Pimpinan Cabang DD Sumsel didampingi drg. Ufo Pramigi Manager LKC DD Sumsel mengungkapkan rasa syukurnya atas milad satu tahun LKC tersebut. Dalam release-nya, beliau menyampaikan bahwa kesehatan adalah hak yang paling hakiki, yang dibawa sejak seseorang lahir ke bumi. Sehingga, jika kemudian ia sakit maka ia berhak mendapatkan kesehatan yang layak.
“Faktanya, faktor ekonomi sering menjadi penjerat utama seseorang gagal mengakses fasilitas kesehatan yang memadai. Sehingga, akibat mahalnya biaya berobat serta berbelitnya urusan administratif Askeskin, muncul istilah, ‘Orang Miskin dilarang Sakit'”, ujarnya.
Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) DD Sumsel hadir di Palembang dan resmi dilaunching pada tanggal 20 Maret 2013 silam oleh Wakil Walikota saat itu, H Romi Herton.
Menurutnya, selama satu tahun keberadaannya, LKC Dompet Dhuafa Sumsel telah melaksanakan berbagai macam program kesehatan. Mulai dari klinik tetap yang beroperasi setiap hari, Aksi Layan Sehat (ALS) ke daerah-daerah terpencil seperti di Desa Sungai Rebo Mariana, Desa Sumber Makmur Jalur 20, Desa Manggar Jalur 18, Desa Sungai Rengit – ketiganya terletak di Banyuasin. Dan kantong-kantong marginal yang ada di dalam kota Palembang dan sekitarnya.
LKC Dompet Dhuafa Sumsel juga telah mendirikan Pos Sehat permanen di Desa Sumber Makmur Jembatan III Jalur 20 Banyuasin. Sejauh ini, LKC Dompet Dhuafa telah memiliki lebih dari 5.000 member dan lebih dari belasan ribu penerima manfaat yang terjaring selama kegiatan ALS.
Selain tindakan kuratif atau pengobatan langsung, DD Sumsel juga rutin menggalakkan aksi promosi kesehatan (promkes) dalam rangka pencegahan (preventif) kepada para membernya. Seperti penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Bahaya TB. Ada pula kegiatan senam jantung, senam asma yang secara rutin diadakan di gedung LKC.
Tindakan promkes itu juga sejak awal coba dilatih kepada anak-anak. Seperti mendatangi TK/PAUD untuk memberikan penyuluhan perawatan gigi dan mulut. Hal ini didukung pula dengan ketersediaan fasilitas dental unit yang dapat dimanfaatkan untuk kesehatan gigi dhuafa.
Menariknya, lanjut Defri, “Semua kegiatan kesehatan ini menggunakan dana zakat, infak, sedekah dan wakaf yang dikelola secara profesional serta diperuntukkan kepada asnaf sesuai tuntunan syariah. Dengan pemanfaatan yang tepat sasaran di bidang kesehatan, maka tak perlu lagi ada istilah, ‘Orang Miskin Dilarang Sakit'”, ungkapnya. (KJ-04)