15 Januari 2012, sepuluh tahun sudah Lembaga Amil Zakat dan pemberdayaan DSIM mengkonsentrasikan diri pada usaha edukasi zakat dan pemberdayaan mustahik (dhuafa). Dalam kurun waktu sejauh itu, suka-duka, prestasi dan pencapaian telah ditorehkan. Namun tak urung pula beberapa terobosan yang ditawarkan, disambut dingin.
Tak mengapa. Karena semuanya masih berproses. Tak ada yang sia-sia. Semuanya pasti ada hikmah yang terkandung di dalamnya. Setiap proses akan memberikan efek pembelajaran. Begitu juga kepada setiap staf amil dan relawan yang ada di DSIM.
Tak kurang puluhan bahkan ratusan nama keluar masuk dalam lembaga DSIM sepanjang sepuluh tahun tersebut. Ada yang pergi, ada yang datang. Tapi satu hal, semua berlomba ingin memberikan kontribusi terbaik kepada umat. Setiap sumber daya insani (begitu manajemen DSIM menyebutnya), mendapatkan pengalaman berharga dan yang utama mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai praktik penghimpunan dan pendistribusian Ziswaf (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf) ini.
ungguh, DSIM tidak berasa besar sendiri. Umur sepuluh tahun, masihlah umur anak-anak. Masih harus banyak belajar. Ada Anda yang memberi dukungan dan kontribusi yang luar biasa terhadap keberlangsungan aktivitas DSIM. Entah anda sebagai muzakki, anda sebagai mitra program, sebagai sesama muslim yang senantiasa mendoakan setiap saat atau lainnya. Sehingga, tak cukup rasanya kata terima kasih. Hanya allah yang pantas memberikan balasan yang setimpal dan bahkan berlipat.
Dalam usia yang ke sepuluh tahun, dan dengan manajemen baru yang lebih segar dan baru ini, DSIM tetap dengan niat yang sama : Mengangkat harkat mustahik dengan fungsi zakat.
Boleh jadi, kepedulian adalah milik semua orang. Milik orang per orang. Hak setiap orang untuk memberikan langsung kepada mereka yang membutuhkan. Tapi setelah itu apa? Bantuan mungkin besar dilihat dari segi jumlah tapi seberapa lama bantuan tersebut bertahan di tangan mereka? Paling lama satu minggu, bantuan anda akan habis dikonsumsi.
Banyak lembaga besar seperti Dompet Dhuafa, DPU DT, PKPU dan LAZ lainnya yang telah mengkreasikan banyak program dengan dana Ziswaf dari donatur. Bahwa, bila dana-dana kemanusiaan anda tersebut dikumpulkan melalui lembaga amil zakat yang amanah, akan berhasil meningkatkan dana guna dan manfaat dana zakat anda. Dan itu sudah terbukti.
Zakat yang Rp 50.000 misalkan, bila langsung diberikan kepada satu fakir miskin, paling lama satu minggu bertahan sebagai bahan makanan mereka.
Namun bila ada 100 orang yang menginfakkan Rp 50.000 kepada satu lembaga zakat yang amanah, maka akan terkumpul dana sebesar Rp 5 juta. Dengan dana tersebut, bisa kita jadikan bantuan modal atau bentuk pemberdayaan lainnya yang berbasis komunitas. Pahala akan mengalir. Karena bantuan anda tak hanya habis dimakan seminggu saja.
Dana tersebut bahkan bisa dimanfaatkan sebulan, enam bulan atau seterusnya. Karena dana tersebut akan digulirkan dan dimanfaatkan ke banyak mustahik, sejauh proses pemberdayaan terus berlangsung. Nah, semangat kolektivitas inilah yang terus diedukasi oleh DSIM selaku lembaga amil zakat dan pemberdayaan masyarakat. Sepakat? Wallahualam (KJ-04)