Banyuasin, DD Sumsel – Kabar duka datang dari salah seorang dai Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa). Putra kedua dari Ustadz Fuad Hasanudin,Lc, MA, meninggal dunia. Sementara saat ini, sang ayah tengah menjalani amanah untuk berdakwah ke negeri Filipina.
Mendapati berita tersebut Tim Cordofa DD Sumsel, segera menyambangi kediaman keluarga Ustadz Fuad Hasanudin, Lc, MA, pada kesempatan Rabu (14/6/2017) lalu.
Tim yang terdiri dari Pimpinan Cabang DD Sumsel, H Kusworo Nursidik, Lc bersama dengan Ustadz Fauzi dari Cordofa ditemani dengan staf lainnya, mengunjungi dan menyatakan turut bela sungkawa.
Mewakili manajemen DD Sumsel, Kusworo menyampaikan penghargaan dan apresiasi atas kinerja selama Ramadhan yang telah menjadi dai di Filipina. “Kami turut berduka atas musibah yang menimpa keluarga Ustadz Fuad Hasanudin. Semoga keluarga diikhlaskan dan almarhum putranya, mendapat tempat yang layak di sisi-Nya. Apalagi saat ini Usyadz Fuad tengah berada di Filipina. Beliau dai yang sangat berdedikasi dengan tugas yang diberikan”, sampai Kusworo.
Dalam kesempatan itu, tim juga menyampaikan sebentuk bantuan berupa uang santunan kepada kaluarga Ustadz. “Semoga bantyan yang tak seberapa ini, dapat membantu meringankan”, ucapnya lagi.
Dai Ambasador
Sementara itu, Ustadz Fauzi menyebutkan, Dai Ambassador merupakan program dakwah internasional Cordofa dengan mengirimkan dai-dai handal ke berbagai negara selama bulan Ramadhan.
“Latar belakang dari program Dai Ambassador sesuai dengan kebutuhan dakwah dan pertumbuhan mualaf yang semakin meningkat di luar negeri. Oleh karenanya, Cordofa bertekad untuk membentang kebaikan ke ranah yang lebih luas”, jelasnya.
Selain itu, program Dai Ambassador bertujuan untuk menebar nilai kebaikan universal yang religius ke dunia global, mentransformasikan nilai-nilai keislaman yang rahmatan lilalamin dan mendorong sinergi serta penguatan jaringan dakwah dalam pemberdayaan masyarakat dunia.
“Alhamdulillah, program Dai Ambassador yang sudah dilaksanakan dapat menjalin hubungan kemitraan dengan objek dakwah di negara-negara tersebut, seperti buruh migran, lembaga atau komunitas Islam, mahasiswa, Kedutaan Besar di luar negeri serta penduduk lokal”, pungkasnya. (wan/KJ-04)