Safitri, Membutuhkan Biaya Pengobatan Meningitis

Walau tercatat sebagai member Gerai Sehat LKC Tambun Bekasi, riwayat kesehatannya terekam dengan baik, sekalipun Safitri Ningsih (28) tengah berada di kota kelahiran suaminya Palembang. Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Sumatera Selatan sigap memberikan bantuan advokasi kesehatan dan membantu pelunasan biaya guna meringankan tanggungan suaminya atas biaya perawatan Safitri yang mencapai puluhan juta rupiah.

Hari itu (4/7) Safitri beserta Sumanto sang suami bermaksud hendak pulang kembali ke Bekasi. Mereka sudah beberapa hari berada di Palembang, setelah menghadiri acara keluarga suaminya. Mereka berencana pulang menggunakan jasa bis AKAP (Antar Kota Antar Provinsi). Namun malang tak dapat ditolak, untung tak kunjung diraih. Tak lama berada di pool bis, Safitri merasa kepalanya teramat pusing, bumi terasa berputar. Perutnya melilit, memuntahkan apa saja isi perutnya. Lemah tangannya hendak menggapai pegangan, namun hanya menemui udara hampa. Safitri pun ambruk tak sadarkan diri.

Suasana berubah panik, Sumanto dan keluarga berinisiatif membawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS RK Charitas. Dari pemeriksaan medis diketahui bahwa Safitri terinfeksi penyakit Meningitis TB, yakni kuman Tuberculosis (TB) yang telah mencapai sistem syaraf.

“Memang sebelum ke Palembang (10/5), Safitri ini sempat berobat ke Gerai Sehat Tambun (GST). Ia mengeluh demam sudah satu minggu, diikuti batuk, mual dan muntah-muntah”, tutur Sumanto, suami Safitri kepada Rini Herdiana staf LKC-DD Sumsel yang turut memberikan pendampingan.

Menurutnya, saat itu ia diberi semacam obat anti biotik. Karena dari pemeriksaan laboratorium, didiagnosa terkena Thypoid. Setelah mendapat obat beberapa waktu kemudian mereka pulang ke Palembang. “Ada acara keluarga”, ujar Sumanto yang bertempat tinggal di Jl RW Mangonsidi Lr Anggada/ Lr Sinta Rt 08/02 No 63 Kalidoni Palembang tersebut.

Kesehatan Safitri sempat menurun ditandai dengan penurunan kesadaran walaupun tidak sampai koma. “Kita sempat hendak merujuk ke RS Mohammad Hoesin Palembang, karena paling tidak di sana kita bisa memanfaatkan fasilitas Jamkesmas dari Pemrov Sumsel,” tutur Rini yang menyebut pendampingan dirinya selaku tindakan advokasi dari LKC Sumsel.

Setelah dirawat di IGD, Senin (8/7) Safitri dipindahkan ke Ruang Perawatan kelas III setelah sebelumnya selepas pemeriksaan IGD sempat dirawat di Ruang Perawatan kelas II. Kesehatan menunjukkan peningkatan. Namun catatan medis menunjukkan pasien masih sangat lemah. “Kesadaran masih lemah, begitu juga dengan tekanan darah masih rendah, masih terpasang selang infus dan bantuan oksigen”, tutur Rini.

Rabu (10/7), Sumanto dan keluarga mendatangi LKC DD Sumsel dan bermaksud membawa pulang ‘paksa’ Safitri. “Ya, keluarga suaminya sempat mau membawa pulang ‘paksa’ pasien. Katanya mau segera dibawa pulang ke Bekasi dan berobat saja di sana. Namun dengan kondisi Safitri yang masih sangat lemah, tentu kita tolak”, ujar Rini. Selain alasan kondisi Safitri yang masih lemah, Rini mengkhawatirkan moda transportasi yang akan digunakan.

“Pulang ke Bekasi naik bis atau naik ambulans sama saja. Tak ada yang berani menanggung resiko terburuknya. Jadi kita tahan sembari kita beri motivasi untuk meneruskan pengobatannya di Palembang saja,” sambungnya.

Akhirnya walau sempat bersikeras dan demi melihat kondisi Safitri di hari ke-9 perawatan masih juga lemah, keluarganya menerima penjelasan dari LKC DD Sumsel.

Senin (15/7) kesehatan Safitri menunjukkan perkembangan kesehatan yang berarti. Ia mulai bisa makan bubur saring. Walaupun instalasi infus dan oksigen masih terpasang. Pantauan hingga Rabu (17/7) kondisi Safitri terus menunjukkan perkembangan. Selang infus dan oksigen sudah dilepas, dan sudah bisa menggerakkan badan walau belum stabil.

“Sekarang Safitri sudah masuk fase fisioterapi. Boleh dibilang penyakit utamanya sudah dituntaskan, tinggal mengembalikan fungsi ototnya, karena sudah berapa hari badannya tidak digerakkan. Kita berupaya pasien dipindahkan saja ke RSMH. Karena tinggal pemulihan fisik saja”, terangnya. Rini juga menyampaikan bahwa LKC-DD Sumsel akan berusaha secara maksimal untuk membantu Safitri hingga benar-benar pulih. (KJ-04/*)

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter