Palembang, DD Sumsel — Bangunan rumah nan asri bercat hijau itu tampak sejuk. Di tengah terik matahari yang panas, ia mampu memberikan hawa kesejukan. Apalagi jika sudah menginjakkan kaki ke dalamnya. Benar-benar sangat nyaman untuk dijadikan rumah sementara bagi para pasien anak.
Setidaknya ada empat kamar dan sepuluh bed tempat tidur di dalamnya, yang masing-masing dilengkapi dengan alat pendingin ruangan. Di ruang tengah, disediakan fasilitas televisi dan kipas gantung. Cukup untuk mengusir penat dan kejenuhan. Sedangkan di bagian belakang ada dapur yang dilengkapi dengan bahan makanan, ruang untuk menjemur pakaian serta kamar mandi yang cukup luas.
Itulah sekilas kondisi Rumah Sehat Pelita Hati Dompet Dhuafa (DD) Sumsel bekerja sama dengan Komunitas Pasien Kanker Anak dan Penyakit Kronis (KPKAPK) Palembang, saat disambangi Selasa (17/6/2014) lalu. Rumah yang terletak di Jalan Kebon Jeruk km 3,5 Palembang ini, memiliki luas 120 m2 merupakan pinjaman dari donatur untuk dimanfaatkan menampung pasien kanker anak maupun penyakit kronis lainnya.
Sejauh ini, sudah ada tiga pasien yang memanfaatkan Rumah Singgah tersebut. Seperti pada hari itu, ada pasangan suami-istri, Lukman dan Farida yang berasal dari Bengkulu. Mereka tengah memeriksa kesehatan anaknya Andara (7 bulan) ke Rumah Sakit Moehammad Husein (RSMH) Palembang.
Faridah dan Lukman beserta anak bungsunya Andara (7 bulan), saat tengah rehat di Rumah Singgah Pelita Hati DD Sumsel
“Kami dirujuk dari RS Bengkulu untuk memeriksakan kemungkinan penyakit anak kami. Karena fasilitasnya kurang lengkap, jadi dirujuk ke Palembang. Setelah diperiksa ternyata anak kami menderita penyakit Thalassemia minor,” ujar Lukman.
Ia mengakui setelah pemeriksaan itu, hari-harinya banyak dihabiskan untuk menunggu kepastian transfusi darah. “Penyakit anak kami ini obatnya cukup transfusi darah. Tapi ini sudah menunggu berhari-hari, namun belum dapat darahnya. Belum pasti”, tutur pria yang berprofesi sebagai buruh ekspedisi ini.
Mereka sudah berada di Palembang sejak Selasa (10/6/2014) pagi. Jadi sudah hampir seminggu. Ia merasa beruntung bisa memanfaatkan fasilitas RSPH ini. “Saya berterima kasih kepada Dompet Dhuafa karena diperbolehkan menginap di sini. Soalnya, di hari pertama kami datang, bermalam di penginapan. Bisa juga sih, menginap di ruang perawatan. Namun ketika melihat ruangannya, prihatin sekali”, sampai Lukman.
Ia melihat, ruangan yang telah penuh dengan para pasien, sehingga tidak ada bed kasur yang tersisa. Yang ada hanya kasur kecil, terbentang di lantai. “Saya nggak tega kalau anak saya harus menginap di atas lantai. Saya kepikiran mau cari penginapan lagi saja. Namun, untung ada dokter di sana yang menawarkan bermalam di sini, Alhamdulillah”, ucapnya penuh syukur.
Defri Hanas selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sumatera Selatan mengungkapkan bahwa Rumah Sehat Pelita Hati, dibentuk atas inisiasi bersama antara DD Sumsel dengan dr. Dian Puspita Sari, Sp A dari komunitas KPKAPK.
“Hal utama yang mendasari, karena cukup banyak anak-anak penderita kanker yang membutuhkan pengobatan kanker melalui kemoterapi. Sedangkan jumlah kamar di RSMH tidak mencukupi”, sampai Defri.
Ia berharap, solusi yang diberikan DD Sumsel dengan hadirnya RSPH ini menjadi jalan keluar bagi permasalahan pasien dan keluarganya. “Apalagi bila penderita kanker dari daerah yang harus menjalani rawat jalan untuk kemoterapi. Maka beberapa kali dalam seminggu penderita kanker tersebut harus bolak balik. Perjalanan ini tentu akan menambah beban bagi pasien dan keluarga”, urainya.
Defri menuturkan, bahwa RSPH ini diseting agar memberi kenyamanan bagi pasien anak dan keluarga yang mendampingi selayaknya di rumah sendiri.
“Di sini anak penderita kanker dan seorang keluarga pasien diberikan kamar tidur lengkap dengan fasilitiasnya, AC, perlengkapan mandi, perlengkapan cuci dan dapur beserta bahan makanan yang dimasak sendiri oleh keluarga pasien. Harapan kita, RSPH ini bisa menjadi rumah sementara bagi anak penderita kanker dan bisa nyaman berada di dalamnya”.
Sumber pendanaan RSPH berasal dari donatur yang peduli terhadap kemanusiaan dan kesehatan, terutama untuk anak penderita kanker. “Segala fasilitas yang ada di Rumah Sehat ini menjadi hak bagi para pasien untuk digunakan semaksimal mungkin dan kami berharap bersama kita menjaganya. Semua fasilitas yang telah diberikan gratis bagi anak penderita kanker dan seorang keluarganya”, tegas Defri. (KJ-04)