‘Road Show’ Sosialisasi TB di SMA Muhammadiyah 9

Para siswa SMA Muhammadiyah 9 Palembang tengah menyimak pemaparan tentang penyakit TB.

Para siswa SMA Muhammadiyah 9 Palembang tengah menyimak pemaparan tentang penyakit TB.

Puluhan siswa SMA Muhammadiyah 9 mengikuti sosialisasi mengenai penyakit Tuberkulosis (TB) pada Jum’at (11/03) yang dilakukan oleh tim program kesehatan Dompet Dhuafa Sumatera Selatan (DD Sumsel) menjelang peringatan hari TB sedunia. Sosialisasi ini direncanakan akan diadakan tiga kali dalam sepekan hingga tanggal 24 Maret mendatang sebagai puncak peringatan.

Sabrina selaku mentor dalam sosialisasi tersebut mejelaskan bahwa penyakit TB bisa menjangkit kepada siapa pun. Tak mengenal usia, anak-anak maupun dewasa dapat terjangkit baik bagi laki-laki maupun perempuan. Ia juga mengingatkan kepada para siswa untuk selalu mewaspadai penyakit yang dapat menular dari hembusan bersin tersebut.

“Penting bagi para remaja untuk mengetahui gejala dan penyebab penyakit TB ini yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis, dan salah satu penyebab potensialnya adalah dari kebiasaan merokok karena banyak sekali kandungan bahan berbahaya di dalamnya,” papar Sabrina.

Dilanjutkannya, ia berharap para siswa tidak sungkan untuk memberikan informasi mengenai TB baik kepada temannya maupun kepada anggota keluarganya. Bahkan mereka bisa memanfaatkan klinik LKC DD Sumsel untuk melakukan pengecekan penyakit TB tersebut.

Dalam kesempatan itu juga Sabrina mengingatkan kepada siswa untuk memberikan penjelasan jika terdapat orang yang terjangkit TB tidak usah khawatir. “Jika setelah minum obat TB air seninya berubah berwarna kemerah-merahan karena itu adalah efek dari obat TB yang berwarna merah”, jelasnya.

Pihak sekolah yang diwakili oleh Wakil Kepala Sekolah Bapak Andri Marizal, S. Pd. menyambut baik sosialisasi ini karena memberikan dampak positif bagi siswa di sekolahnya. “Ini kali kedua sosialisasi dilakukan di sekolah kami. Alhamdulillah setelah mendapatkan sosialisasi siswa mulai mengerti dan mempraktekkan arahan yang diberikan seperti berperilaku hidup sehat dan menjaga pola makan,” ujarnya.

Ditambahkan Andri, sampai saat ini belum ditemukan siswa dengan gejala-gejala TB seperti yang dijelaskan dalam sosialisasi. Namun ia mengeluhkan kebiasaan buruk siswa merokok yang sulit dihentikan.

“Kalau di sekolah kami dapat mendisiplinkan siswa untuk tidak merokok, sementara di luar sekolah kami masih kesulitan untuk memantau dan mencegah kebiasaan buruk tersebut,” keluh Wakasek ini.

Sementara itu, tanggapan positi dari siswa mengenai sosialisasi penyakit menular ini seperti Muhammad Aditya, siswa kelas XI yang merasa mendapatkan pengetahuan baru karena tidak mereka dapatkan dalam materi pelajaran di kelas. “Sosialisasi ini dapat menambah wawasan kami terkait penyakit TB, apalagi untuk anak kelas X yang baru masuk, mengingat kelas XI dan XII tahun lalu juga sudah pernah dikunjungi, dan ini menjadi pengingat kembali bagi kami,” katanya. (Wan/KJ-04)

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter