Siti Rohani dari Tim Kesehatan DD Sumsel tengah menyampaikan tentang penyakit TB kepada siswa SMK Bina Jaya Palembang, Kamis (17/3/2016)
Salah satu cara pemberantasan secara tuntas penyakit menular Tuberkulosis (TB) adalah dengan 3A. Yakni, pertama adalah anjurkan pasien segera diperiksa, lalu kedua awasi pengobatannya sampai sembuh dan ketiga adalah ajarkan hidup sehat tanpa TB.
Tiga hal penting inilah yang disampaikan oleh Tim Kesehatan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa (DD) Sumsel pada sosialisasi TB yang diadakan di SMK Bina Jaya, Kertapati pada Kamis (17/03). Kegiatan tersebut masih dalam rangkaian Road Show menjelang peringatan hari TB sedunia yang diperingati pada tanggal 24 Maret setiap tahunnya.
Sosialisasi di sekolah SMK Bina Jaya ini sudah memasuki pekan kedua, setelah sebelumnya diadakan di beberapa SMA. “Kita menargetkan sosialisasi ini bagi siswa SMA, MA dan SMK karena di usia mereka rentan terhadap potensi penyebaran penyakit TB. Di antaranya bersumber dari kebiasaan negatif merokok,” ujar Siti Rohani salah seorang dari tim program kesehatan DD Sumsel.
Dalam kesempatan tersebut, disampaikan kepada para siswa kelas XII sekolah tersebut mengenai gejala awal TB, cara penularan, pemeriksaan hingga cara pengobatan dan pencegahan penularan TB.
Anggota tim lainnya Sabrina, menjelaskan bahwa TB adalah penyakit yang berasal dari kuman mycobacterium tuberculosis dan bukan dari penyebab lainnya. “Penyakit TB itu bukan disebabkan oleh guna-guna, kutukan ataupun sejenisnya, penyakit tersebut murni disebabkan kuman dan dapat menular,” terang Sabrina di depan para siswa.
Ditambahkan Sabrina bahwasannya sebagian besar kuman TB menyerang paru-paru, salah satu sumbernya adalah dari kebiasaan merokok.
Sambut positif
Sementara itu dari pihak SMK Bina Jaya sendiri menyambut positif kegiatan sosialisasi TB tersebut. “Ini sosialisasi yang positif untuk menambah pengetahuan siswa terhadap penyakit TB,” terang Sobirin sebagai penanggung jawab humas SMK Bina Jaya.
Mengenai situasi kesehatan sekolah ia menjelaskan sejauh ini belum ada siswa yang terdeteksi penyakit tersebut, sehingga kegiatan ini dapat dijadikan upaya preventif terhadap penyebaran penyakit TB.
Sementara itu, agenda sosialisasi TB ini nantinya akan bermuara pada peringatan hari TB sedunia dengan agenda “Ketok Pintu”. Wujudnya berupa kegiatan menyambangi rumah-rumah warga daerah kelurahan 7 Ulu, SU I dan sekitarnya, untuk menjelaskan lebih detil tentang bahaya sekaligus upaya pemberantasan TB.
Agenda ini juga direncanakan akan melibatkan 500 orang relawan dengan target rumah tangga yang dapat disambangi sebanyak 10.000 rumah. Tujuannya adalah mengampanyekan penyakit TB dan mengajak bersama berantas tuntas TB, Unite to end TB. (Wan/KJ-04)
