Resmi Miliki TB Center, LKC DD Sumsel gagas PIT-Mas

Di sebagian besar masyarakat, stigma buruk masih dilekatkan kepada para penderita tuberculosis (TBC). TBC disebut sebagai penyakit orang miskin, terkena kutukan dan sebagainya. Belum lagi aksi ‘pengucilan’ yang harus diterima pasien dan keluarganya.  Kondisi ini tak lepas dari minimnya sumber informasi yang bisa diakses oleh masyakat mengenai penyakit TBC tersebut. Dibutuhkan banyak kader kesehatan untuk mengedukasi masyarakat secara lebih luas.

Ibu Yeyen, demikian Yeni dipanggil oleh para peserta lain, menjadi penggembira dan penyemangat di antara para kader kesehatan yang berkumpul pada hari itu. Di jam-jam kritis saat kantuk biasanya menyerang, ia begitu enerjik memberikan semangat kepada ibu-ibu lain. Padahal wanita yang menjabat pula sebagai ketua RT di daerahnya itu tidaklah muda lagi.

Ibu Yeyen menjadi salah satu peserta yang ambil bagian dalam pelatihan kader kesehatan yang diselenggarakan oleh Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa (DD) Sumatera Selatan, Selasa-Rabu (26-27/ Agustus 2014) di Hotel Grand Duta Syariah Palembang.

Pelatihan yang ditujukan kepada penanggulangan penyakit TB ini mengundang para kader kesehatan yang berasal dari 11 Puskesmas yang ada di daerah Seberang Ulu. Pelatihan ini merupakan gelombang kedua setelah sebelumnya pernah diadakan pada bulan Maret 2014 silam.

“Ini kali kedua kita LKC mengadakan pelatihan untuk kader kesehatan mengenai penyakit TB”, ujar drg, Ufo Pramigi manager LKC DD Sumsel saat ditemui di sela-sela kegiatan.

Hal ini sejalan dengan peningkatan pelayanan klinik LKC yang telah pula menjadi rujukan pasien TB dengan didirikannya unit layanan TB center. “Alhamdulillah, LKC sudah memiliki TB center yang artinya bisa memberikan pelayanan lebih kepada pasien TB”, ujarnya.

Terkait dengan pelayanan TB ini Ufo mengaku mendapat apresiasi positif dari pihak Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel. “Mereka mengapresiasi kerja kita terutama saat mampu memberikan pendampingan pada pasien TB kambuh melalui TB center ini”.

Tak berhenti sampai pada TB center, LKC juga ingin membuat inovasi-inovasi. Bahkan melalui pelatihan dua hari tersebut, Ufo berharap bisa dibentuk Desa/ Kelurahan sadar TB. “Kita dari LKC menggagas dibentuknya Pusat Informasi Tuberculoasis Masyarakat (PIT-Mas) di tingkat kelurahan hingga ke tingkat RT/ RW melalui Rumah Informasi TB Masyarakat (RIT-Mas)”, sambungnya.

Harapan lain yang ia sampaikan, semoga para kader yang terlibat hari ini bisa juga sekaligus menjadi penyuluh. “Tujuan dari kegiatan ini adalah memperbanyak kader kesehatan yang melek dengan TB sehingga mampu memberikan edukasi kepada masyakarat, juga sekaligus jika menemukan suspect penyakit TB dan bisa membawanya ke LKC atau fasilitas kesehatan lain yang terdekat”.

Penyampaian informasi mengenai penyakit TB ini sebagai bagian dari penanggulangan penyakit TB merupakan kerja bersama. Mengingat, walaupun TB merupakan penyakit ‘klasik’ nyatanya masih banyak jumlah penderitanya di seluruh dunia. Bahkan, menurut Marshal dari Dinkes Pemprov Sumsel dalam paparannya di awal acara, satu orang penderita TB berpotensi menularkan penyakitnya kepada 15 orang di sekitarnya. (KJ-04) 

Pelatihan Kader TBC LKC DD Sumsel Palembang

Pelatihan Kader TBC LKC DD Sumsel Palembang

Leave a Comment