Saat seorang memilih jalan hidup sebagai guru, maka tidak ada pilihan lain, ia harus menjadi pembelajar yang tekun seumur hidupnya. Terlebih lagi di abad 21 ini, di mana zaman sudah canggih dan modern, guru pun harus bisa menjawab tantangan zaman.
Menjadi guru adalah tekad dan kebanggaan. Menjadi guru adalah profesi yang mulia. Tugas seorang guru adalah tugas perpanjangan dari tugas seorang Rasul. Rasul/nabi mengajak umatnya dari zaman jahiliyah ke zaman serba canggih, serba ilmu pengetahuan. Begitu pun guru mengajari murid dari yang tidak bisa baca, tidak bisa menghitung menjadi bisa baca dan bisa mengitung.
Murid yang awalnya tidak tahu tentang arti kehidupan diajak guru untuk memahami arti dan hakikat manusia di muka bumi ini. Rasul/Nabi pun awalnya hanya manusia biasa yang tidak mengerti dan tidak paham tentang kehidupan ini. Namun karena sejati manusia hidup di muka bumi ini diciptakan untuk selalu belajar, Rasul/Nabi adalah manusia, lantas mereka belajar.
Belajar tentang arti kehidupan dan membagi ilmu mereka kepada umatnya. Begitu pun guru, guru adalah manusia biasa yang penuh dengan kekurangan-kekurangan, kesalahan-kesalahan, sejatinya guru bukan hanya seorang pengajar, tetapi guru dituntut untuk selalu belajar.
Sebelum menjadi seorang pengajar, guru harus dan bahkan bisa dikatakan wajib untuk selalu menjadi manusia pembelajar. Ada sebuah filosofi yang sangat menarik. Hal yang mustahil jika sebuah bejana bisa menyirami tumbuhan sebelum diisi air terlebih dahulu.
Guru itu ibarat sebuah mata air pengetahuan yang tidak akan pernah mengalami peristiwa kekeringan. Oleh karena itu jangan pernah stop untuk belajar, selama hayat masih di kandung badan.
Perkembangan zaman yang sangat pesat, dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang melesat seperti kilat, harus dibarengi dengan inovasi-inovasi dan kreatfitas pembelajaran yang tepat. Guru abad 21 adalah guru masa depan, yang siap menghadapi tantangan zaman.
Guru abad 21 adalah guru yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang menawan ketimbang lingkungan belajar yang menyeramkan. Guru abad 21 adalah guru yang selalu menjadi guru sang pembelajar. Mana mungkin guru bisa menciptakan siswa-siswa hebat dan melebihi sang guru kalau gurunya tidak terus menerus belajar. Zaman terus berputar mengikuti roda kehidupan berjalan.
Sungguh tak lazim, jikalau guru bisa dikalahkan oleh sang siswa. Saat guru masih menggunakan perangkat kehidupan pembelajaran yang konvensional, siswa-siswa sudah bersentuhan dengan media sosial dan dunia maya. Ketika guru masih buta dengan komputer atau laptop, siswanya sudah mampu menyelam lebih jauh mencari informasi dengan ujung jari.
Sang guru hanya berdiam di tempat. Hal yang sangat ironis jikalau ini berlangsung terus menerus tanpa dihiraukan. Semaju apa pun zaman ini sehebat apa pun perkembangan iptek saat ini, tetap siswa atau anak-anak kita harus dibimbing dan diarahkan agar sesuai dengan koridornya.
Guru abad 21 adalah guru super kreatif, di tengah keterbatasan perangkat pembelajaran. Dimana ketika sekolah serba kekurangan, menunggu bantuan dari pengambil kebijakan seperti pungguk merindukan bulan, sang guru harus mampu melawan serba kekurangan dengan menciptakan kelebihan yang oleh orang lain tak terpikirkan.
Guru abad 21 adalah guru yang tidak hanya memberi ilmu ke muridnya dalam bentuk mentransfer pengetahuan belaka, juga bisa menanamkan karakter kebaikan ke dalam jiwa muridnya melalui berbagai metode.
Guru abad 21 adalah guru yang bisa menjalin hubungan dengan baik kepada orang tua / wali murid dengan tujuan ketika di sekolah terjadi problem dengan anak didik yang sudah terselesaikan bisa ditangani dengan baik ketika anak didik pulang ke rumah.
Guru abad 21 adalah guru yang bisa menjadi contoh baik sesama rekan guru ataupun masyarakat luas. Misalnya ketika di lingkungan keluarganya, keluarga sang guru menjadi contoh atau panutan masyakarat sekitar kediamannya. Sang guru aktif di setiap kegiatan ke masyarakatan. Mampu menyelesaikan dan memberi solusi atas problem yang terjadi di lingkungan masyarakatnya.
Guru abad 21 adalah guru yang mampu mengambil inisiatif untuk mengadakan kegiatan kemasyarakatan di sekitar tempat tinggalnya.
Guru abad 21 adalah guru yang memiliki kepedulian tinggi kepada siswa siswi, dengan mengabdi untuk masa depan negeri agar kelak tidak dibodohi oleh bangsa lain yang iri dan dengki. Guru yang mampu membangkitkan semangat pemuda dan pemudi di negeri ini yang tiap hari penuh dengan caci maki para politisi.
Sudah sepantasnya guru abad 21 bukan lagi di sebut guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, melainkan guru yang harus dibayar dengan “upeti” yang tinggi agar kelak tidak ada lagi guru yang menangis menahan perihnya kehidupan ini karena susahnya untuk mencari sesuap nasi, tidak ada lagi guru yang mengemis mencari berkahnya sertifikasi yang jelas jelas tidak ada manfaatnya untuk kemajuan pendidikan negeri ini.
Guru abad 21 sudah selayaknya diberi penghargaan yang tinggi atas pengorbanannya. Pengorbanan yang penuh dengan inspirasi untuk perbaikan negeri ini.
Bangkit Guruku Bangkit Bangsaku
Selamat Hari Pendidikan Nasional
Andiwijaya
Fasilitator School Of Master Teacher
Sekolah Guru Indonesia
Dompet Dhuafa Sumatera Selatan