.
“Mana mungkin literasi dapat dilakukan, kami tidak punya perpustakaan,” ujar seorang guru. Bisa jadi ungkapan tersebut keluar dari guru lainnya. Begitu ironis. Satu sisi gaung gerakan literasi begitu besar, tetapi sisi lainnya masih ada sekolah yang tidak memiliki perpustakaan. Jangankan perpustakaan kondisi sekolahnya pun sangat memprihatinkan.
.
Makmal Pendidikan dengan program unggulannya yaitu Sekolah Literasi Indonesia (SLI) memiliki salah satu program ke-khas-an dalam menjalankan aktivitas literasi yaitu ceruk ilmu. Dompet Dhuafa mencoba untuk menjembati visi besar ini dengan menyalurkan sebanyak dua belas rak ceruk ilmu dan dua belas papan display untuk enam sekolah dampingan Sekolah Literasi Indonesia Dompet Dhuafa di wilayah Kabupaten Ogan Ilir pada Rabu (7/11).
.
Setiap sekolah mendapatkan dua rak ceruk ilmu dan dua papan display yang diperuntukkan untuk kelas model tahun ini. Sekolah yang mendapatkan bantuan ini adalah MI Syafa’atut Thulab, MI Masdarul Ulum, SD N 14 Indralaya Utara, SD N 08 Indralaya Utara, SD N 24 Indralaya, dan SD Pidua Meranjat.
.
Serah terima bantuan diwakili oleh dua Kawan Konsultan Relawan yang bertugas di Ogan Ilir yaitu Kawan Ravika Lisa Indra dan Kawan Nida Fadlilah. Salah satu pihak sekolah yang diwakili oleh Bapak Nukman H. Makmun selaku Kepala SD Pidua Meranjat, menyampaikan terima kasih banyak atas bantuan para donatur Dompet Dhuafa. Baik kepala sekolah, guru model, dan para siswa terlihat bahagia ketika rak ceruk ilmu dan papan display aneka warna sampai di kelas mereka.
.
Guru-guru di sekolah tersebut memiliki semangat bahwa keterbatasan bukan penghambat keberhasilan. Dari keterbatasan tidak memiliki perpustakaan, mereka memanfaatkan pojokan kelas untuk dijadikan ceruk ilmu. Sebagai sarana untuk mengembangkan pengetahuan mereka, ceruk ilmu tidak hanya digunakan sebagai tempat untuk membaca. Ceruk ilmu juga digunakan untuk sharing bacaan dari setiap siswa, mendongeng berdasarkan hasil bacaan, serta praktik pembelajaran memanfaatkan ceruk ilmu. Semuanya aktivitas dalam ceruk ilmu terdokumentasi dalam jurnal ceruk ilmu. Untuk sebagian sekolah ceruk ilmu juga salah satu item menambah kesan artistik dari sebuah ruang kelas. Sehingga kelas menjadi lebih hidup, dan lebih menyenangkan bagi siswa, serta tidak membuat siswa bosan.
.
Program bantuan rak ceruk ilmu dan papan display tiap tahunnya adalah sebagai upaya untuk meningkatkan semangat membaca anak-anak di setiap sekolah. Sesuai dengan tujuan adanya Sekolah Literasi Indonesia yang merupakan program pendampingan sekolah dengan kekhasan literasi. Semoga bantuan ini menjadi awal yang baik untuk beragam program literasi di keenam sekolah ke depannya. Salam literasi!
![](https://ddsumsel.org/wp-content/uploads/2025/01/19-300x225.jpg)