Hari Tuberkulosis (TB) sedunia yang jatuh setiap tanggal 24 Maret, diperingati secara khusus oleh Dompet Dhuafa Sumsel. Sejak awal Maret lalu, DD Sumsel melalui Program Kesehatan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) secara marathon telah mengadakan rangkaian sosialisasi ke sekolah-sekolah. Selain itu, LKC DD Sumsel juga gencar mengedukasi masyrakat melalui pembentukan Pusat Informasi TB – Masyarakat dan merekrut kader TB dari elemen masyarakat umum dan santri.
Puncaknya, aksi peringatan Hari TB tersebut dilakukan dengan melakukan agenda besar “Ketuk Pintu” ke 10.000 rumah yang ada di empat kelurahan. Aksi dimulai pada Ahad (27/3) lalu dan akan dilanjut pekan depan (3/4). Empat kelurahan tersebut yakni, Kelurahan 7 Ulu, 22 Ilir, 23 Ilir dan Kelurahan 26 Ilir.
Aksi ini melibatkan ratusan relawan TB yang didominasi oleh mahasiswa dan pelajar. Para relawan mendatangi langsung ke rumah-rumah penduduk untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai penyakit yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Selain itu, para relawan TB ini juga akan membantu pihak keluarga jika ada anggota keluarga yang terpapar untuk selanjutnya diarahkan ke TB Center Klinik LKC DD Sumsel.
Dikatakan oleh Rizki Asmuni, selaku Kepala Divisi Program Kesehatan DD Sumsel kegiatan ini menjadi puncak peringatan hari TB sedunia. “Dengan aksi ini, kami menargetkan 10.000 rumah dapat diketuk pintunya guna mensosialisasikan tentang bahaya TB,” tutur Rizki.
Aksi ketuk pintu kali ini juga didukung oleh ratusan relawan dengan latar belakang beragam, mulai dari siswa SMA, SMK hingga mahasiswa. Keiikutsertaan relawan ini menjadi kunci kesuksesan agenda yang baru digelar pada tahun 2016. “Kami ucapkan terima kasih atas dukungan dari rekan-rekan relawan atas partisipasi dan keterlibatannya untuk berbagi informasi ke masyarakat tentang TB,” ujar Rizki.
Tuti’ul Amrina, salah seorang relawan merasa senang bisa terlibat dalam peringatan hari TB sedunia yang digelar oleh tim Program Kesehatan DD Sumsel.
“Kami menemukan banyak warga yang belum mengetahui tentang bahaya TB, disitulah kami sebagai relawan bertugas mensosialisasiknnya,” ujar Rina yang juga terlibat sebagai Pendamping Sekolah Sehat 2016.
Keseluruhan relawan yang terjun ke lapangan dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok dikomandoi oleh koordinator kelompok. Salah satu korlap, Reza Ramadhani mengungkapkan, dengan agenda ini secara tidak langsung mereka mendapatkan pengetahuan tentang TB.
Aksi kali ini juga didukung oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang. Diwakili oleh Kasi Pengendalian & Pemberantasan Penyakit, Yudhi Setiawan, SKM, M.Epid. menyampaikan dukungan dan respon positif atas aksi peringatan hari TB sedunia.
Bahkan ia bersama tim dari Dinkes Kota Palembang berencana untuk melakukan aksi bersama pada kegiatan pekan depan pada 3 April mendatang. (Wan/KJ-04)