Palembang, LKC DD Sumsel – Anak usia sekolah, merupakan usia yang sangat rentan terhadap penyakit. Terutama penyakit khas daerah tropis seperti kecacingan dan anemia. Dua penyakit yang lekat dengan kebiasaan bermain anak-anak. Dibutuhkan tindakan promotif dan preventif untuk membantu memantau dan mencegah kedua penyakit tersebut.
Anak yang terserang kecacingan akan mengalami gangguan penyerapan gizi. Sehingga mereka akan kehilangan sebagian besar zat-zat yang berguna untuk kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan. Selain itu, penyakit kecacingan juga dapat menyebabkan anak menderita anemia, kekurangan darah. Akibat sebagian besar zat pembentuk darah ‘dicuri’ oleh parasit cacing tersebut.
Bertepatan dengan peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) sedunia dan sekaligus Milad Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa yang ke-13 tahun, di-launching pula program Sekolah Sehat.
Kegiatan yang diselenggarakan di Pos Sehat Al Irsyad 7 Ulu pada Sabtu (1/11) tersebut, dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang dr. Anton Suwindro, Lurah 7 Ulu Gunawan, Kepala Jaminan Sarana Kesehatan Dinkes Kota Palembang Rossi serta perwakilan dari Puskesmas-Puskesmas daerah 7 Ulu.
Rizki Asmuni dari LKC DD Sumsel selaku penanggung jawab program Sekolah Sehat menyebutkan, Program Sekolah Sehat ditujukan untuk memantau kesehatan anak-anak usia Sekolah Dasar. Sehingga dapat diketahui perkembangan kesehatannya dari waktu-ke waktu.
“Program Sekolah Sehat akan berlangsung hingga Juni 2015. Dari situ kita akan pantau tingkat kesehatan anak-anak. Terutama dua penyakit Anemia dan Kecacingan”, ujar Rizki.
Adapun sekolah yang menjadi sasaran dari Program Sekolah ini ada enam sekolah. Yakni, lima di Palembang dan satu sekolah di Jalur 20 Banyuasin. Sekolah tersebut adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Az Zahir, MI An Nur, SD 4 Tunggal Jakabaring, MI Watoniyah dan MI Ar Rahmah. Ditambah SDN 13 Jalur 20 Muara Padang Banyuasin.
“Sekolah-sekolah tersebut dipilih berdasarkan saran dari Puskesmas setempat. Jadi, sejauh ini kita tetap berkoordinasi dengan Puskesmas dan lembaga-lembaga pemerintahan lain seperti Disdikpora, Departemen Agama serta Dinkes Kota Palembang”, sambung Rizki.
Rizki juga mangatakan, bahwa pemerintah juga punya program kesehatan untuk sekolah-sekolah. Namun, program yang digagas oleh LKC DD Sumsel tersebut, mempunyai keunikan dari segi implementasinya.
“Program Sekolah Sehat ini akan melibatkan para volunteer Kesehatan yang dimiliki oleh LKC DD Sumsel. Jadi selain melakukan tindakan promotif dan preventif dari tenaga kesehatan, kita nanti setiap kunjungan ke sekolah-sekolah mitra program, akan menyampaikan edukasi kesehatan melalui games edukasi”.
Games edukasi yang dimaksud seperti Ular Tangga Kesehatan, Wayang Kertas, Kartu Kwartet bertema Gizi. Yang kesemuanya mengambil tema kesehatan.
“Kita berharap dengan adanya Program Sekolah Sehat ini, mampu memberikan pemahaman kepada adik-adik usia SD. Dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dari tahu lalu melaksanakannya”, sampai Rizki tentang tujuan dari program tersebut.
Contoh paling sederhana dari penerapan program ini adalah memperkenalkan apa yang disebut PHBS, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Seperti bagaimana cara mencuci tangan pakai sabun yang benar. Hal yang seringkali dipandang remeh, namun memberikan dampak yang besar untuk mencegah infeksi penyakit menular.
Program Sekolah Sehat pasca launching telah berjalan di sekolah-sekolah mitra Program. Seperti di MI Az Zahir (4/11), MI An Nur (8/11) dan MI Ar Rahman (29/11). Kegiatan awal program tersebut dibuka dengan pemeriksaan (screening) kesehatan kepada para siswa. Mulai dari pemeriksaan Tinggi Badan dan Berat Badan, kecacingan, pemeriksaan golongan darah serta kesehatan gigi dan mulut. (KJ-04)