Pekan pertama Program Promosi Kesehatan (Promkes) Anak Indonesia Sehat (AIS) Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa (DD) Sumsel didahului dengan agenda penyuluhan kesehatan ke dua sekolah, yakni SD Negeri 158 Jl. Kapt. Cek Syeh, 24 Ilir Palembang dan SD Sentosa di kawasan Candi Welang Cinde Welang pada Sabtu (6/2/2016) lalu.
Dalam kesempatan tersebut dilakukan penyuluhan kesehatan kepada para siswa termasuk pemeriksaan golongan darah dan pemeriksaan kesehatan gigi.
Dikatakan oleh Rizki Asmuni selaku Kepala Divisi Kesehatan DD Sumsel, program promosi kesehatan adalah program pengembangan dari divisi kesehatan DD Sumsel yang awalnya hanya ada satu program kesehatan saja, yaitu LKC DD Sumsel.
“Awalnya kita di LKC DD Sumsel hanya berfokus pada sisi kuratif (pengobatan, red) pasien dhuafa saja. Namun sejak awal 2014, kita berupaya mengembangkan ke arah preventif dan promotif”, ujar Rizki.
Adanya perkembangan paket layanan kesehatan dengan munculnya kebijakan BPJS Kesehatan yang meng-cover biaya pengobatan, menjadi salah satu alasan lainnya sehingga LKC DD Sumsel mengembangkan program Promkes.
“Sehingga, DD Sumsel tidak lagi hanya berfokus pada sisi kuratif saja. Karena akan sangat tidak efektif dalam pengelolaan dana ZIS. Lagipula tidak lagi populer di masyarakat karena seluruh layanan kesehatan milik pemerintah sudah melakukan itu di era JKN”, ulas Rizki.
Terkait dengan kegiatan promkes hari itu, Rizki menyebut hal tersebut merupakan bentuk pengembangan program divisi kesehatan. Dibuat secara khusus program kesehatan, dengan salah satu turunannya adalah program Anak Indonesia Sehat (AIS).
“Jadi program AIS ini berisi rangkaian agenda pengelolaan kesehatan anak-anak berbasis sekolah. Dinamakan juga sebagai sekolah sehat”, sambungnya lagi.
AIS akan dilaksanakan setiap hari Sabtu di sekolah-sekolah yang dipilih. Pada bulan perdana sepanjang bulan Februari 2016 diisi dengan kegiatan penyuluhan kesehatan, pemeriksaan golongan darah, dan pemeriksaan kesehatan gigi dengan screening gigi.
Ke depannya akan ada beberapa materi yang menjadi target yang akan disampaikan salah satunya pengelolaan Unit Kesehatan Sekolah dan pelatihan dokter kecil.
Selama bulan Februari 2016, kegiatan ini akan bersinergi dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Sumatera Selatan dan para Pendamping Sekolah Sehat.
Rizki menargetkan, selama bulan Februari akan ada tujuh sekolah yang dikunjungi dan pada akhr bulan mendatang akan ada pemaparan kepada pihak sekolah terkait kesimpulan dan hasil screening gigi dan kesehatan siswa yang sudah diadakan sebelumnya.
“Harapannya dengan mengetahui hasil pemaparan tersebut, dapat bekerjasama dengan guru dalam pengelolaan kesehatan siswa sebagai bentuk pencegahan sejak dini untuk kesehatan siswa”, tutup Rizki. (KJ-04/*)