Niat Pyanka untuk berangkat ke Tangerang, Banten terpaksa diurungkan. Selain jadwal pelatihan yang berubah, nasib malang pun menghampiri pria berusia 22 tahun ini. Di tengah perjalanannya di Palembang ia kecopetan, akibatnya seluruh uang bekal perjalanan dan seluruh identitas ikut tergasak.
“Sesaat ketika melewati jembatan Ampera, saya baru sadar kalau dompet dan seisinya sudah hilang,” aku pria bernama lengkap Pyanka Wasis Saputra itu.
Menyadari bahwa dirinya kecopetan, ia memutuskan untuk berhenti sejenak di Masjid Agung Palembang. “Setidaknya bisa menenangkan diri dan mungkin bisa mencari bantuan untuk sekedar melanjutkan perjalanan sekedarnya,” ujar pria yang berencana mengikuti pelatihan mengemudi ini.
Beruntungnya, tas yang berisi pakaian dan beberapa berkas administrasi masih aman. Termasuk juga salinan tanda pengenal berupa KTP. Setidaknya itu bisa menjadi tanda pengenal dan menjadi modal untuk bisa mengakses bantuan.
Dari beberapa informasi yang didapatkan Pyanka, ia disarankan untuk mengunjungi kantor layanan Dompet Dhuafa Sumatera Selatan di Jalan Angkatan 66, Sekip Ujung. “Tadi ada yang mengarahkan untuk ke kantor Dompet Dhuafa, berharap bisa mendapatkan bantuan untuk melanjutkan perjalanan,” terangnya.
Setelah terlewat beberapa ratus meter dari kantor Dompet Dhuafa akhirnya Pyanka bertemu dengan Firdiansyah, salah satu tim program Dompet Dhuafa Sumsel. Firdiansyah akhirnya mengajak Pyanka berkunjung ke kantor Dompet Dhuafa Sumsel untuk mengajukan bantuan melanjutkan perjalanan.
“Waktu bertemu Pyanka di Masjid Ilham tidak jauh dari kantor, saya langsung ajak dia kesini. Karena salah satu layanan Dompet Dhuafa Sumsel tersedia bagi musafir sepertinya, maka saya mengajukan kesini,” terang Firdi sesaat tiba di kantor.
Dengan keterangan Pyanka akan rencana keikutsertaannya dalam pelatihan namun batal, akhirnya Dompet Dhuafa Sumsel memberikan bantuan kepada pria yang bertempat tinggal di Desa Satu Muara Megang, Musi Rawas untuk kembali lagi ke daerahnya terlebih dahulu sambil menunggu informasi lebih lanjut terkait jadwal pelatihan yang akan diikutinya.
Menggunakan angkutan travel jurusan Lubuk Linggau dan menyambung kembali dengan angkutan setempat, Pyanka bisa kembali ke rumahnya untuk sementara waktu. “Terima kasih untuk pelayanan yang difasilitasi oleh Dompet Dhuafa Sumsel, meski belum bisa mewujudkan rencana saya untuk mengikuti pelatihan, setidaknya bisa kembali lagi ke rumah tanpa terlantar di Palembang,” pungkasnya.