Pra Pelatihan Peer Counselor

Pelatihan Pra Pre Konselor para remaja.

Pelatihan Pra Pre Konselor para remaja.

Pasca launching program Kesehatan Reproduksi (Kespro) pada (11/2/2016) lalu yang diisi dengan seminar kesehatan reproduksi dan generasi berencana, DD Sumsel malalui program Kespro dalam waktu dekat akan memulai rangkaian program yang menyasar remaja tersebut.

Salah satu agenda terdekat adalah pelatihan peer counselor pada tanggal 1 hingga 3 Maret mendatang.

Wulan, salah seorang fasilitatorprogram Kespro menjelaskan, pelatihan ini merupakan pembekalan awal bagi remaja yang tergabung sebagai peer counselor DD Sumsel.

Peer counselor sendiri ialah sarana dan layanan konsultasi bagi remaja dengan konselor yang umurnya sebaya”, cetus Wulan.

Dijelaskannya, dengan mengambil teman sebaya sebagai konselor, diharapkan remaja yang sedang memasuki usia peralihan – dari anak-anak menuju usia dewasa, dapat lebih leluasa untuk menyampaikan permasalahan yang mereka alami. Mengingat masa remaja juga masanya perluasan pergaulan sehingga dinamika kehidupannya pun semakin beragam.

“Selain itu, terbentuknya peer counselor ini diharapkan juga bisa membantu sekolah dan guru (Bimbingan Konseling/BK, red) untuk pendekatan siswa melalui teman sebayanya,” tambah Wulan.

Guna mendukung sasaran tujuan tersebut, para siswa akan dibekali beberapa materi dasar dan penunjang, “Materi yang akan kita berikan nanti di antaranya seputar narkoba, bahaya merokok, tentang kesehatan reproduksi, dan materi psikologi tentang kepribadian konselor itu sendiri,” jelas Wulan.

Sementara untuk pematerinya akan disampaikan oleh ahli yang bergelut di bidangnya, seperti perwakilan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Prov. Sumsel, dokter spesialis kandungan dari BKKBN, dan dari ketua perhimpunan psikolog Sumsel.

Setelah mengikuti pelatihan peer counselor, para konselor remaja akan mentransfer kembali materi yang didapatkan kepada teman-teman di sekolah mereka masing-masing. Selain itu juga akan didirikan dan diaktifkan kembali PIK-R (Pusat Informasi Konseling-Remaja, red) di setiap sekolah, yang berfungai sebagai ruang konsultasi remaja layaknya UKS (Unit Kesehatan Sekolah) untuk kesehatan fisik.

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya diberikan materi kesehatan, tahun ini lebih variatif. Peer counselor sendiri direkrut melalui guru dengan ukuran keaktifan siswa di organisasi intra sekolah seperti OSIS, rohis, PMR dan lainnya.

Untuk jumlahnya sendiri, tenaga konsultan sebaya ini berjumlah 115 orang dengan, jumlah peer counselor berbeda di tiap sekolah, “Ada yang 20 siswa, 25 dan 30, terdiri dari siswa laki-laki dan perempuan serta beberapa guru”, pungkas Wulan. (KJ-04/Wan)

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter