.
Makmal Pendidikan dengan program unggulannya yaitu Sekolah Literasi Indonesia (SLI) memiliki salah satu program ke-khas-an dalam menjalankan aktivitas literasi yaitu ceruk ilmu. SLI mendampingi sekolah dengan kondisinya sangat memprihatinkan. Jangankan perpustakaan, kondisi kelasnya pun sangat terbatas. Bahkan untuk masuk ke kelas, siswa atau guru harus masuk dan melewati kelas yang sedang pembelajaran. Sekolah tersebut juga tidak memiliki perpustakaan.
.
Guru-guru di sekolah tersebut memiliki semangat bahwa keterbatasan bukan penghambat keberhasilan. Dari keterbatasan tidak memiliki perpustakaan, mereka memanfaatkan pojokan kelas untuk dijadikan ceruk ilmu. Sebagai sarana untuk mengembangkan pengetahuan mereka, ceruk ilmu tidak hanya digunakan sebagai tempat untuk membaca. Ceruk ilmu juga digunakan untuk sharing bacaan dari setiap siswa, mendongeng berdasarkan hasil bacaan, serta praktik pembelajaran memanfaatkan ceruk ilmu.
.
Semuanya aktivitas dalam ceruk ilmu terdokumentasi dalam jurnal ceruk ilmu. Untuk sebagian sekolah ceruk ilmu juga salah satu item menambah kesan artistik dari sebuah ruang kelas. Sehingga kelas menjadi lebih hidup, dan lebih menyenangkan bagi siswa, serta tidak membuat siswa bosan.
.
.
Begitupun yang terlihat di SD Pidua Meranjat, Ogan Ilir ini, Siswa/i diajak untuk gemar membaca dan sekolah menyediakan fasilitasnya. Disetiap Pojok Baca di kelas ada rak ceruk ilmu yang berisi 30 buku berbeda. Buku tersebut harus dibaca siswa/i setiap hari.
.
Selain membaca buku di Pojok Baca Kelas siswa/i SD. Pidua Meranjat juga membaca buku di Perpustakaan dengan jadwal yang telah ditentukan. Kita berharap dengan Pojok Baca Kelas seperti ini di setiap sekolah tumbuh budaya literasi pada anak didik seperti di SD pidua meranjat ini.
