Peserta Diklat Kemenag Sumbagsel Kunjungi DD Sumsel

Sebanyak 34 orang peserta Diklat Kemenag datang berkunjung ke kantor Dompet Dhuafa (DD) Sumatera Selatan pada Kamis (4/7). Rombongan yang dipimpin langsung oleh Drs H Kgs M Daud, MHI dari Balai Diklat Keagamaan Kota Palembang ini, mendapatkan pemaparan materi dari tiga orang staf DD Sumsel di bidang fundraising, program dan keuangan.

Menurut Daud, para peserta ini merupakan bagian dari kegiatan Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Penyelenggara Zakat Kementerian Agama tahun 2013. “Kunjungan ke Dompet Dhuafa ini merupakan bagian dari kunjungan lapangan. Sebelumnya, selama delapan hari diberikan teori. Jadi hari ini mereka bisa melihat langsung dan membandingkan bagaimana kerja lembaga zakat itu”, ujarnya.

Masih menurutnya, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan pengetahuan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ada di lingkup Bimas (Pembinaan Masyarakat) Kementerian Agama. “Terutama pemahaman mengenai tugas-tugas mereka. Kalau tidak pernah ditatar seperti ini, bagaimana mungkin mereka bisa meningkatkan pengetahuan dan kerja mereka”, tandas beliau yang juga merupakan seorang Widyaiswara (Pembina, red) dalam kegiatan diklat tersebut. Diklat ini sendiri rutin dilaksanakan setiap empat tahun sekali.

Seluruh peserta berasal dari empat provinsi yang berada di regional Sumatera Bagian Selatan. Yakni dari Lampung, Bangka-Belitung, Bengkulu dan Sumsel. “Nanti, setelah dari sini, mereka akan diminta untuk menyampaikan hasil kunjungan dalam bentuk seminar”, ucapnya.

Dalam diklat ini, selain urusan zakat juga termasuk empat bidang lain, yakni Takmirul Masjid, Keluarga Sakinah, Penyuluhan serta Penyelenggaraan Zakat dan Wakaf. “Diklat ke empat bidang ini dilakukan serentak. Khusus untuk zakat kita ke DD Sumsel. Sedangkan yang lain, seperti Takmirul Masjid mereka berkunjung ke Masjid Al Fatah Palembang”, tuturnya.

Salah seorang peserta Arif Al Fajri (32) dari Kemenag Empat Lawang mengungkapkan pendapatnya tentang kegiatan ini sekaligus kekagumannya terhadap pola kerja Dompet Dhuafa Sumsel. “Sangat bagus. Apalagi Baznas (Badan Amil Zakat Nasional, red) di tempat kami masih belum berjalan. Belum satu tahun berdiri. Struktur sudah ada, namun belum bisa banyak bergerak karena masih menunggu pergantian bupati dahulu”, ujarnya.

Ia menilai apa yang dilakukan oleh DD Sumsel sudah sangat bagus dan patut ditiru. “Apalagi di DD kayaknya sudah memberlakukan NPWZ (Nilai Pokok Wajib Zakat, red) sehingga bisa diklaim untuk mengurangi pajak. DD juga lebih mudah bergerak dalam hal sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat,” ucapnya. Sedangkan di Baznas sendiri untuk sosialisasi zakat menggunakan dai yang dikirim dari provinsi. (KJ-04)

 

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter