Peringatan Milad ke-4 Tahun Yatim Kreatif Indonesia!

Anak-anak mengangkat tangan saat berakhirnya waktu untuk menghias nasi tumpeng dalam Lomba Menghias Nasi Tumpeng, pada peringatan Milad Yakin ke-4 tahun (1/5/2016) kemarin.

Anak-anak mengangkat tangan saat berakhirnya waktu untuk menghias nasi tumpeng dalam Lomba Menghias Nasi Tumpeng, pada peringatan Milad Yakin ke-4 tahun (1/5/2016) kemarin.

Terlahir sebagai anak yatim dan menjalani hidup dengan satu orang tua serta berada dalam keluarga kurang mampu tak lantas membuat anak-anak yatim patah semangat dan kehilangan motivasi. Justru situasi yatim itulah yang harus dijadikan sebagai pemantik untuk menjalani hidup lebih baik dan produktif.

Teladan umat muslim, Nabi Muhammad SAW pun terlahir sebagai anak yatim. Di usianya yang ke 6, beliau ditinggal wafat ibu tercinta sehingga ia dirawat dan dibesarkan oleh pamannya, Abu Thalib. Namun situasi tersebut menjadikan Nabi Muhammad lebih mandiri meski di usia anak-anak.

Motivasi tersebut disampaikan Kusworo Nursidik, Pimpinan Dompet Dhuafa Sumatera Selatan (DD Sumsel) mengawali sambutan pada agenda peringatan hari kelahiran (milad) program Yatim Kreatif Indonesia (Yakin) ke-4 pada Minggu (1/5). Bertempat di masjid Dzikra, ratusan anak yatim dan dhuafa turut memeriahkan peringatan program pembinaan bagi anak usia SD hingga SMA.

“Program pembinaan anak yatim dhuafa ini ditargetkan untuk membentuk anak asuh yang sholeh dan cerdas baik secara spiritual maupun keterampilan dan diharapkan dapat berguna bagi bangsa dan Negara. Jika kita mau bersungguh-sungguh kesuksesan pasti akan diraih,” sambut Kuswor memberi semangat.

Peserta kegiatan Yakin di pekan ini terasa lebih meriah karena juga mengundang anak-anak yatim dan dhuafa binaan lembaga Zakat lainnya dan dari beberapa panti asuhan sekitar. Tampak beberapa anak perwakilan dari Yatim Mandiri, Rumah Zakat, Komunitas Save Street Children Palembang dan dari utusan panti asuhan Amal Ma’ruf, melengkapi peserta kegiatan tersebut juga hadir anak-anak binaan masjid Dzikra.

Kegiatan milad Yakin diisi dengan beragam games yang diikuti oleh seluruh undangan, di antaranya permainan menggambar berantai. Peserta dibagi ke dalam 10 kelompok, masing-masing anggota kelompok hanya boleh menggoreskan satu garis dan dilanjutkan oleh peserta berikutnya hingga membentuk sebuah gambar.

Sementara peserta membuat gambar, terlihat kakak asuh menilai aksi mereka dan memperingati jika ada peserta yang menggoreskan lebih dari satu garis. “Permainan ini sebagai uji kejujuran bagi adik-adik, siapa yang jujur ia akan mengikuti petunjuk, bagi yang tidak mereka akan menggoreskan garis sesukanya,” jelas Umam sebagai instruktur permainan. Permainan ini juga akan melatih kerjasama antar peserta.

Ada juga perlombaan menghias karton dengan potongan-potongan kertas warna dan spidol warna warni. Adik-adik peserta diminta membuat ucapan terima kasih dan harapan dari program Yakin yang sudah menginjak usia ke 4.

Sebagai acara penutup, peringatan milad kali ini diisi dengan perlombaan menghias nasi tumpeng. Masing-masing kelompok dibekali nasi tumpeng lengkap dengan lauk pauknya dan beragam hiasan, mereka diminta membentuk serta menghiasi nasi tumpeng yang sudah disediakan.

Di antara kelompok ada yang membentuk tumpeng dengan bentuk kerucut, ada juga yang membentuk segi empat dengan hiasan karakter kartun di atasnya. Setelah selesai, hasil kreasi nasi tumpeng tersebut disantap bersama sekaligus makan siang bersama seluruh peserta.

Dalam kegiatan tersebut juga datang tawaran untuk menjalin kerjasama dari H Baharuddin, Ketua Masjid Dzikra yang sudah dijadikan tempat untuk kegiatan Yakin 3 pekan terakhir. “Semoga kita bisa menjalin sinergi antara Dompet Dhuafa dan pengurus masjid untuk pembinaan anak-anak yatim dan dhuafa agar kebermanfaatan kegiatan dapat semakin luas dirasakan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Di usia program Yakin yang sudah 4 tahun berjalan, berbagai harapa atas pengembangan dan peningkatan efek positif dari program ini. Seperti yang dilontarkan Firdhy Khirana EBA, salah satu kakak mentor berharap ke depannya untuk peserta Yakin yang sudah masuk pada jenjang SMA dapat juga membina adik-adik yang masih di jenjang SD dan SMP.

“Ada beberapa orang penerima manfaat Yatim Kreatif yang sudah di SMA, kita mengupayakan mereka juga bisa diberdayakan untuk membina peserta yang lebih muda. Selain menjadi model pembinaan juga sekaligus kesempatan regenerasi dan keberlanjutan program itu sendiri,” jelas kakak mentor keterampilan menari ini.

Selamat Hari Lahir untuk Yatim Kreatif Indonesia! (Wan/KJ-04)

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter