Penjajakan Awal Ravika dan Nika, Memahami Kondisi 6 Sekolah Literasi Kab. Ogan Ilir

Senin. 3 September 2018 Tim Dompet Dhuafa (DD) Sumsel kali ini bersama 2 pendamping Sekolah Literasi Indonesia (SLI), Ravika dan Nida Fadlilah mendatangi 6 sekolah yang mereka dampingi.

Agenda kali ini untuk memperkenalkan kedua pendamping ini kepada sekolah dan sekaligus untuk mengetahui rute dan lokasi keenam sekolah yang didampingi. Keenam sekolah tersebut yakni, MI Masdarul Ulum, Pemulutan Selatan, SD Pidua Meranjat, Indralaya Selatan, MI Syafaatut Thulab Bakung, Indralaya Utara, SDN 24 Indralaya, SDN 8 Indralaya Utara, dan SDN 14 Indralaya Utara.

Sekolah Literasi Indonesia (SLI) sendiri merupakan model sekolah berbasis masyarakat yang berkonsentrasi pada peningkatan kualitas sistem instruksional dan budaya sekolah dengan kekhasan literasi yang kental. Program SLI adalah Program kerjasama antara Dompet Dhuafa Pendidikan dengan Dompet Dhuafa Sumatera Selatan.

Sebelumnya pada 28 Agustus 2018, DD Sumsel telah melaunching program dampingan 6 Sekolah Literasi tahap 2 di Kab. Ogan Ilir. Dalam agenda tersebut juga dilakukan penandatanganan Mou dengan sekolah yang menjadi Sekolah Pendampingan, kemudian Mou dengan Nida Fadlilah dan Ravika yang merupakan pendamping baru untuk ke enam sekolah tersebut.

Nida Fadlilah dan Ravika akan mendamping ke enam sekolah tersebut selama 1 tahun kedepan menggantikan Forta Oktariansyah dan Rizal Ginanjar Ramadhan yang sebelumnya telah mendampingi sekolah-sekolah tersebut selama setahun penuh.

Kedatangan keduanya juga disambut baik oleh para kepala sekolah dampingan SLI, salah satunya kepala SD Pidua Meranjat, Nukman. Menurutnya semenjak diberikan pendampingan sekolah menjadi lebih baik.

“Di tahun ajaran 2017/2018 kemarin saja, kami sudah berhasil menyabet setidaknya 20 tropi juara dari berbagai bidang baik itu akademik, maupun non akademik. Dahulu kami berjalan, kini setelah pendampingan kami berlari melesat menjadi lebih baik,” Jelas Nukman.

Pimpinan Cabang DD Sumsel, Kusworo Nursidik, Lc, menyebutkan bahwa program Sekolah Literasi Indonesia ini merupakan program dengan pendampingan jangka panjang, dengan durasi pendampingan 1-3 tahun.

“Untuk enam sekolah di Kab Ogan Ilir ini, rencananya akan masuk ke tahapan kedua atau tahun kedua. Di mana nantinya akan ada follow up di ke-6 sekolah tersebut juga dalam jangka pendampingan selama 1 tahun”, beber Kusworo.

Mari dukung kami untuk terus menebarkan manfaat pemberdayaan zakat secara lebih luas kepada masyarakat dan mereka yang membutuhkan. Mari bersama kami membentangkan kebaikan seluas mungkin hingga ke penjuru negeri.

#ddsumsel
#makmalpendidikan
#divisipendidikan
#OganIlir
#sekolahliterasiindonesia
#membentangkebaikan

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter