Pencairan Pertama Beastudi Telkomsel

Selasa (19/2), bertempat di Gedung Dompet Dhuafa (DD) Sumsel di Jl Angkatan 66 No 435 C Palembang, dilaksanakan penyerahan beastudi kepada 45 orang anak asuh binaan DD Sumsel, mulai level SD, SMP hingga SMA. Penyerahan sendiri terbagi menjadi beberapa waktu, yakni pukul 10.oo, pukul 14.00 dan ada juga yang mengambil di hari lain, disesuaikan dengan jam sekolah mereka.

Dalam kesempatan itu, Yuliani selaku Head of Education Program menyerahkan langsung kepada para penerima beastudi. “Ini pencairan pertama bantuan beastudi yang kita terima dari Telkomsel pada Januari lalu”, tuturnya.

Rincian penerima beastudi tersebut sebagai berikut, 20 orang anak di tingkat SD, 15 orang anak setingkat SMP dan 10 orang anak setingkat SMA. “Sesuai kesepakatan dengan Telkomsel kemarin, beastudi akan dibagikan setiap bulan selama satu tahun dengan bilangan yang disesuaikan dengan tingkatan pendidikannya. Dengan demikian, kerjasama penyaluran beastudi Telkomsel ini akan berlangsung hingga Januari 2014”, jelas Ani.

Mengenai pemanfaatan beastudi ini, pihak DD Sumsel membebaskan para penerima beastudi untuk menggunakannya. “Yang pasti”, menurut Ani, “Karena di Sumsel sendiri SPP sudah digratiskan oleh Pemerintah maka, maka dana beastudi ini bisa mereka pakai untuk seragam, alat tulis atau membantu biaya transportasi”.

Pola pembinaan

Dikatakannya, selain menerima bantuan beastudi mereka juga akan mendapatkan pembinaan dari DD Sumsel. “Saat ini tengah dirancang lagi untuk pembinaan bagi mereka. Kebetulan, Jumat nanti (1/3) Insya allah akan dilaunching program Rumah Singgah yang berlokasi di kawasan 7 Ulu Palembang. Kita akan mengutamakan pembinaan life skill  dan character building”, tuturnya.

Saat ditanya apakah para penerima beastudi Telkomsel ini adalah anak-anak penerima dari beastudi yang lama? Ani menjawab bukan. “Khusus untuk beastudi Telkomsel ini kita mencarikan anak-anak dhuafa berprestasi yang layak kita bantu. Jadi, saat ini ada 172 anak penerima beastudi. Dan, semakin banyak donatur maka akan semakin banyak anak yang akan merasakan manfaat dari program ini”, jawab Ani.  

Ke depannya, anak-anak penerima beastudi DSIM tidak hanya menjadi penerima pasif saja. Mereka juga dibekali dengan beragam pengetahuan dan keterampilan. “Untuk anak-anak tingkat SD dan SMP mereka akan digabungkan dengan pembinaan yang berlangsung melalui program Yatim Kreatif Indonesia (Yakin). Sedangkan untuk SMA kita sinergikan dengan program Institut Kemandirian (IK) yang juga nantinya bernaung di lokasi Rumah Singgah DD”, ungkapnya.

Yuliani melalui kesempatan itu, menawarkan kepada para calon donatur yang berminat untuk menjadi orangtua asuh, caranya gampang sekali. “Bagi yang ingin membantu biaya pendidikan anak-anak dhuafa yang masih punya semangat sekolah, bisa melalui DD Sumsel. Besaran bantuan beastudi ini tergantung tingkatan. Untuk SD sebesar Rp 100.000,-, SMP (Rp 125.000,-), SMA (Rp 150.000,-) dan Mahasiswa (Rp 200.000,-),” tawar Ani.

Donatur juga diberi keleluasaan mengenai penyampaian donasinya, bisa per bulan, per tiga bulan atau langsung satu tahun dibayar di awal. Bisa membayarkan langsung ke DD Sumsel atau memanfaatkan layanan jemput dana. “Yang utama, donatur dikontrak komitmen minimal satu tahun. Sehingga, para penerima beastudi bisa merasakan manfaat secara penuh. Dan sebagai bentuk transparansi, kepada donatur akan kita sampaikan perkembangan anak per bulannya, copy rapor dan data anak asuhnya”, pungkas Ani. (KJ-04)

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter