Pembekalan Pengembangan Program dan Fundraising

Selama dua hari, Kamis hingga Jumat (14-15 Februari 2013) seluruh staf Dompet Dhuafa Sumsel mendapat pembekalan langsung dari M Thoriq Helmi, Direktur Program DD Foundation. Kegiatan yang dilaksanakan di gedung DD Sumsel yang terletak di Jl Angkatan 66 No 435C Palembang tersebut merupakan bagian dari penguatan program kerja para staf DD Sumsel pasca penandatangan kerjasama antara Yayasan DSIM dengan DD Jakarta, Januari silam.

Program kreatif dan fundraising merupakan dua alat yang sangat penting dalam menjalankan organisasi, baik organisasi yang bersifat profit maupun non-profit. “Bedanya,  jika pada perusahaan profit ada produk yang dijual. Maka lembaga non profit itu menjual program. Lalu siklusnya berupa penghimpunan, pengelolaan dan pendayagunaan”, terang Thoriq.

Maka, dalam perjalanannya, antara Program dan Fundraising itu tidak bisa dipisahkan. Program membutuhkan dana untuk berjalan. Sedangkan para fundraiser membutuhkan Program sebagai alat untuk ‘jualan’ kepada para calon donatur. “Statistik menunjukkan, keberadaan program yang kreatif menempati rangking satu, yang menarik orang untuk menjadi donatur. Data ini, merupakan hasil survei dari beberapa lembaga kemanusiaan di luar (negeri, red) sana”, ujar beliau yang juga menjadi salah satu penggagas Seahum (South East Asia Humanitarian) ini yang rencananya akan dilaunching bulan depan. “Entah itu WWF, Unicef, semuanya menjual program. Sehingga, para calon donatur bisa memilih, program apa yang ia berikan bantuan”, sambungnya.

Thoriq mencontohkan, saat DD dahulu meniatkan ingin membangun Rumah Sehat Terpadu (RST), DD sempat diragukan oleh beberapa kalangan. ‘Wah mencari mati tuh. Hari begini mau bikin rumah sakit secara gratis?’. Alat Kesehatan kan mahal, belum lagi menyangkut jasa dokter dan sebagainya. Tapi ternyata, semua Allah yang atur. Total biaya pembangunan sebesar 60 miliar rupiah, berhasil didapatkan oleh DD. Dan setelah berdiri, semakin banyak yang berkeinginan berdonasi.

“Salah satunya Pak Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat yang berkesempatan berkunjung. Ia bilang begini, ‘Saya masuk ke halaman RST ini gemetar saya. Rumah Sehat untuk orang tak mampu, berdiri di wilayah saya. Apa yang kira-kira bisa kami bantu?’ Nah, DD kan tinggal bilang apa yang dibutuhkan. Kita butuh mobil Ambulans, satu bulan kemudian dikasih melalui anggaran APBD. Lalu, akhir tahun 2012 lalu juga, RST mendapat gelontoran dana sebesar 1 miliar”, terang Thoiq penuh semangat.

Thoriq ingin menunjukkan bahwa DD dengan ide-ide inovasi program telah membuat orang tak segan untuk berdonasi.  “Kita coba terus membuat program yang sekiranya belum terpikirkan oleh orang lain. Kita coba untuk tidak masuk apa yang telah banyak orang perbuat. Sehingga hal ini akan terus memacu untuk kretif dalam mengkreasikan program”, urainya.

Sesi pertama pada hari Kamis itu ditutup menjelang Zuhur. Untuk kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua yang membahas lebih mendetail mengenai Fundraising meliputi Inti Fundraising, Siklus Fundraising yang meliputi Penetapan Program, Penetapan Target, Penetapan Strategi serta Perawatan Donatur. Uniknya, semua materi yang ia sampaikan merupakan bentuk case study yang telah ia alami. Akhir sesi diisi dengan diskusi interaktif untuk membahas dan memperdalam penyampaian materi tadi. (Kontributor : M Harpani)

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter