Salah satu elemen penting pada bangunan filantropi adalah semangat kerelawanan (volunteer). Begitu juga dengan filantropi Islam (baca : pendayagunaan zakat), membutuhkan semangat kerelawanan handal yang bersumber dari potensi-potensi sumber daya manusia, khususnya kaum muda terutama mahasiswa sebagai bagian dari iron stock yang memiliki kemudahan pemahaman dan landasan idealis.
Terkait dengan hal itulah, Dompet Dhuafa (DD) Sumatera Selatan menggelar Pelatihan Fundraising Zakat pada Sabtu (15/6) bertempat di Ruang Munaqasah Fakultas Syariah IAIN Raden Fatah Palembang. Hadir sebagai pembicara utama Fadilah Rahman, Pimpinan Cabang DD Jateng yang sebelumnya merupakan Head of Fundraising Retail DDPusat.
Pihak kampus IAIN yang diwakili oleh Pembantu Dekan III Fakultas Syariah Drs. M. Burhan, M.Ag mengungkapkan kegembiraan atas terselenggaranya kegiatan pelatihan tersebut di wilayah civitas academica IAIN Raden Fatah Palembang. Bahkan ia menghimbau kepada seluruh mahasiswa IAIN khususnya yang hadir pada kegiatan tersebut agar diikuti dengan sebaik-baiknya.
Sementara itu, Dessi Arisanti selaku Pimpinan Cabang DD Sumsel dalam kata sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada pihak Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ekonomi Islam dan kampus IAIN yang dalam hal ini telah bersedia menjalin kerjasama dengan DD Sumsel. Dessi mengajak kepada para kaum muda dan mahasiswa untuk menumbuhkan semangat kerelawanan. “Pelatihan ini bukan sekedar pelatihan relawan dalam penghimpunan dana, akan tetapi relawan disini kita ajak untuk peduli terhadap dhuafa untuk berbagi ilmu dan skill keterampilan dalam program pendidikan kami Yatim Kreatif Indonesia (Yakin) atau dalam hal berbagi keterampilan seperti program Institut Kemandirian (IK)” papar Dessi.
Sesi pelatihan berupa ceramah dan tanya jawab dimulai saat M. Agus Wandi, Head of Fundraising DD Sumsel menyampaikan materi mengenai Paradigma Kerelawanan. Ia menjelaskan bagaimana sebenarnya konsep serta peran penting volunteer dalam filantropi Islam.
Sesi berikutnya, yang mengupas tuntas masalah fundraiser disampaikan oleh Fadilah Rahman. Materi yang bertajuk Menjadi Fundraiser Potensial dan Profesional, disampaikan secara marathon dan dipecah ke dalam beberapa sesi hingga kegiatan menyentuh ke pukul 16.00 WIB.
Menurutnya, fundraiser adalah pemuda dan cikal bakal penerus perjuangan peradaban zakat. Sedangkan untuk meraih hasil yang optimal, maka dibutuhkan beberapa teknik dan strategi fundraisingyang baik dan terukur.
Dalam sesi Tips Bagaimana Memulai Funding, dijelaskan bagaimana pentingnya membangun jaringan/ networking, lalu mengupas pula tentang bagaimana mempraktekkan service excellent serta teknik komunikasi interpersonal – persuasif.
Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 150 orang peserta ini, menitik beratkan pada pelatihan konsep fundraising. Kartini Head of Community Fundraising DD Sumsel mengungkapkan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan adalah lahirnya volunteer dari kaum muda yang mengerti dan tatacara menunaikan, mengumpulkan hingga menyalurkan zakat. “Kita juga berharap fundraiser DD yang lahir nantinya akan muncul sebagai pionir yang solid di tengah masyarakat dalam segala kegiatan filantropi Islam,” ujar Kartini.
Selain ceramah dan sesi tanya jawab serta diskusi kelompok, materi pelatihan kemudian dilanjutkan keesokan harinya pada hari Ahad (16/6) dalam bentuk praktek dan penggalangan dana di kawasan seputaran Kambang Iwak Palembang. Dalam kesempatan tersebut ditawarkan program kepedulian yang ada di DD Sumsel kepada para masyarakat yang datang berkunjung dan menikmati free car day di lokasi sekaligus menyebarkan donasi via pin yang pada akhir kegiatan mampu menghimpun dana sebesar Rp2 juta rupiah. (KJ-04/*)