Pelatihan Dasar Penanggulangan Bencana

Pelatihan DMS DD Sumsel 5

lndonesia adalah Negara yang rawan bencana. Berada pada zona ring of fire (cincin api), lndonesia menjadi kawasan yang rawan terhadap bencana gempa. Yang mengerikan ialah adanya ancaman gunung berapi yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan warga. Tetapi, bencana kategori hidrometereologi masih mendominasi kejadian. Kejadian itu seperti banjir, putingbeliung, dan tanah longsor.

Berdasarkan informasi yang diterima dari BNPB, jumlah kejadian bencana di tahun 2009 sebanyak 1.246 kejadian. Jumlah ini mengalami peningkatan di tahun 200 mencapai 1.941 kejadian. Tahun 2011, jumlah kejadian bencana mengalami penurunan menjadi 1.633 kejadian. Jumlah ini kembali meningkat menjadi 1.841 kejadian di tahun 2012 lalu turun lagi menjadi 1.674 kejadian di tahun 2013 dan data sementara pada tahun 2014 adalah 1.475 kejadian.

Baik dari pemerintah, LSM, NGO dan relawan terlibat dalam penenganan bencana. Bencana dan relawan merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Setiap ada bencana, maka di situ pula ada relawan yang terlibat. Adanya relawan, tentu harus ada lembaga yang mengayomi dan mengatur pergerakan relawannya.

Peranan Dompet Dhuafa cabang suatu wilayah sangatlah penting dalam menggerakkan relawan lokal yang akan bersinergi membantu para korban bencana. Dompet Dhuafa sebagai lembaga yang bermitra dengan relawan haruslah membekali relawannya dengan berbagai macam keterampilan dasar yang harus dimiliki seorang relawan pada saat terjun kewilayah bencana. Di samping pembekalan terhadap relawannya tentunya lembaga sendiri harus mempunyai “keterampilan” mengatur pergerakan para relawan dan pengetahuan tentang kebencanaan.

Atas dasar itulah, selama tiga hari (15-17/8/2015) Dompet Dhuafa (DD) Sumsel menggelar Pelatihan Respon Kebencanaan (Disaster Management Center/ DMC) di Jakabaring, Palembang. Sebanyak 30-an orang relawan yang tergabung dalam DDVolunteer dan staf DD Sumsel, ikut ambil bagian dalam pelatihan tersebut.

Pelatihan DMS DD Sumsel 6

Dikatakan oleh Defri Hanas, Pimpinan Cabang DD Sumsel,  “Hadirnya Tim DMC Dompet Dhuafa dari Jakarta  untuk memberikan training kebencanaan di Sumsel ini, adalah sebagai bagian dari upaya DD Sumsel untuk menyiapkan dan mematangkan peran serta DD Sumsel sebagai lembaga sosial”.

Dengan mengikuti training ini, menurutnya, peserta bisa memperoleh secara langsung ilmu kebencanaan seperti vertical rescue dan water rescue, menyesuaikan dengan kondisi alam yang ada di Sumsel.

Ia juga berharap, dengan adanya tim yang sudah terlatih ini, maka DD Sumsel bisa melakukan respon kebencanaan dengan cepat dan akurat.  “Semua peserta yang bergabung dengan DMC DD Sumsel akan kita minta gerak cepat dari semua tim atas respon kebencanaan yang terjadi. Kebakaran, banjir, gempa bumi, longsor beberapa contoh kebencanaan yang bisa kita respon. Selanjutnya kita mengajak semua lapisan masyarakat untuk bisa bergabung dengan DMC DD Sumsel sebagai relawan yang siap ditugaskan kapan saja, dimana saja”, ungkap Defri.

Dalam training full outdoor tersebut, selain menghadirkan Tim DMC DD dari pusat juga melibatkan elemen tanggap bencana di Sumsel, seperti Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang juga turut memberikan pelatihan.  Beberapa materi yang disampaikan dalam pelatihan tersebut seperti Kode Etik Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, Dasar-dasar First Aid/ P3K, Manajemen Benxana, Dasar-dasar SAR (Search and Rescue), dan lainnya. (KJ-04/*)

Pelatihan DMS DD Sumsel 1

Pelatihan DMS DD Sumsel 4

Pelatihan DMS DD Sumsel 3

Pelatihan DMS DD Sumsel 2

 

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter