PBAK Dompet Dhuafa Punya Cara Sendiri Perangi Korupsi

Dok

Palembang-Korupsi menjadi ‘penyakit’ yang menyebabkan buruknya perekonomian bangsa, pembangunan terhambat dan masyarakat semakin miskin.
Dalam upaya memerangi ‘korupsi’, maka Perserikat Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui perjanjian Antikorupsi pertama di dunia, pada 9 Desember 2003. Itulah menjadi awal lahirlah Hari Antikorupsi Sedunia.
Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, pada peringatan Hari Anti Korupsi, jutaan mata pastinya fokus pada sepakterjang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga yang dibentuk pemerintah untuk memberantas tindak pidana korupsi yang terjadi. Aksi KPK dalam melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) kembali menjadi sorotan.
Tapi, sebenarnya korupsi, tak hanya menjadi musuh KPK. Dompet Dhuafa coba memberikan kontribusi guna menekan penyebaran korupsi lewat Pusat Pembelajaran Anti Korupsi (PBAK).

KPK seperti diketahui lebih pada penindakan berdasarkan hukum karena Negara dirugikan, sementara PBAK Dompet Dhuafa coba memberikan kontribusinya lewat tindakan ‘preventif’ dengan pendidikan antikorupsi pada pelajar, mahasiswa dan generasi penerus bangsa. ‘Muda melawan Korupsi, itulah slogan yang selalu disuarakan PBAK Dompet Dhuafa Sumsel untuk menekan penyebaran korupsi.
PBAK juga kerapkali memberikan pemahaman tentang bahaya korupsi di dalam tubuh lembaga yang melakukan penghimpunan dan penyaluran dana publik.
Sebagai bagian dari Dompet Dhuafa, tentunya PBAK juga memberikan edukasi pada Dompet Dhuafa Cabang yang tersebar di provinsi.
Beberapa waktu lalu, Direktur Eksekutif PBAK Dompet Dhufa Mohammad Ridwan juga sempat menyambangi Dompet Dhuafa Sumsel, memberikan pembelajaran soal fraud atau kecurangan. Korupsi sendiri adalah salah satu ‘wajah’ dari fraud, yang kerap diartikan menyalahgunakan jabatan untuk memperkaya diri sendiri.
“Korupsi sebagai kejahatan luar biasa, karena memberikan dampak sangat besar pada Negara,” ucapnya.
Terbaru, pada peringatan Hari Anti Korupsi, PBAK Dompet Dhuafa memilih memperingatinya di Riau. PBAK melaksanakan penanaman gerakan antikorupsi kepada pemuda di Pekanbaru, dalam serangkaian kegiatan menuju ‘Festival Muda Melawan Korupsi’.
Ridwan menjelaskan alasan mengapa Festival Muda Melawan Korupsi dilaksanakan di Pekanbaru, Riau. Menurutnya, provinsi ini sudah mulai menjadi wilayah rawan korupsi.

“Kita tahu, gubernur di sini sudah ditangkap KPK, juga isu kebakaran hutan dan asap. Diharapkan, dari gerakan ini, masyarakat jadi melek bahaya laten korupsi dan melawannya bersama-sama,” tuturnya. zal

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter