Monitoring dan Evaluasi Kader TB LKC DD Sumsel

7 Ulu, LKC DD Sumsel – Setelah resmi memiliki TB Center sendiri, klinik LKC DD Sumsel semakin giat mensosialisasikan mengenai penyakit tuberculosis (TB) di tengah masyarakat. Tugas mulia ini dibantu oleh kader kesehatan yang turun langsung ke tengah masyarakat sesuai dengan daerah tempat tinggalnya masing-masing.

Guna mengukur efektivitas dari kegiatan para kader tersebut, pada kesempatan Kamis (18/9/2014) menggelar kegiatan monitoring dan evaluasi bagi para kader TB yang bernaung di bawah LKC DD Sumsel.

Drg Ufo Pramigi selaku Manager LKC DD Sumsel menyebutkan, kegiatan monitoring tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa kader memiliki kapasitas dalam pendeteksian dini penderita TB Paru BTA positif tidak hanya berdasarkan pada gejala utama, namun juga mempertimbangkan gejala tambahan lainnya.LKC DD Sumsel - Lembaga Zakat di Palembang

“Penemuan kasus dan pengelolaan kasus TB yang dilaksanakan oleh Kader TB Komunitas memiliki target sasaran yang disesuaikan dengan jumlah penduduk dan angka prevalensi”, sampai Ufo.

Untuk memastikan kegiatan penemuan kasus dan pengobatan berjalan dengan baik, pelaksana program harus memonitoring hambatan apakah yang terjadi di lapangan dan mencari startegi pemecahan masalah dalam penjaringan kasus TB.

“Melalui kegiatan monitoring inilah kita fasilitasi dalam rangka pertemuan pertemuan koordinasi antar pelaksana program dengan Kader”, ujar Ufo. Pertemuan koordinasi ini merupakan salah satu bentuk monitoring dan koordinasi kader dengan staf SR di komunitas untuk menguatkan program.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam suasana santai tersebut, melibatkan sebanyak 26 kader TB. Di mana kader-kader tersebut merupakan perwakilan dari empat Kecamatan yang menjadi target sasaran Program TB LKC DD Sumsel. Kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Plaju, Kecamatan Kertapati, Seberang Ulu I dan SU II.

Para kader kemudian dibagi PJ (penanggung jawab) per wilayah sesuai dengan kerja Puskesmas masing-masing. Kemudian dilanjutkan dengan pelaporan dari para kader terkait kegiatan yang sudah dilakukan di masyarakat.

Menurut Rini Herdiana, staf LKC DD Sumsel, secara umum ada tiga tugas utama dari masing-masing kader TB tersebut. “Pertama menemukan suspect TB. Kedua setelah ditemukan adalah memberikan motivasi kepada keluarga pasien agar mau membawa pasien berobat ke Puskesmas. Sedangkan yang ketiga, tindakan promotif, yakni dengan melakukan kegiatan penyuluhan”, terang Rini. 

Tak hanya pelaporan, dalam kegiatan yang berlangsung di RM Pecel Lele Lela tersebut, dilakukan pula sharing dan tanya jawab mengenai persoalan yang ditemui di lapangan dan juga diharapkan adanya persamaan persepsi di tengah kader TB tentang kebijakan program TB SSF.

Layanan Kesehatan Cuma-cuma merupakan bagian tak terpisahkan dari Dompet Dhuafa Sumsel yang bergerak di bidang penghimpunan dan pemberdayaan zakat. Melalui LKC, salah satu lembaga amil zakat di Palembang ini, coba memberikan pelayanan kesehatan bagi dhuafa sekaligus melengkapi program kesehatan yang tengah dilakukan oleh Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang. (KJ-04)

LKC DD Sumsel - Lembaga Zakat di Palembang 

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter