Meninjau Tumbuhnya Guru-Guru Terbaik Sumsel

Proses belajar mengajar oleh Nabiha, salah satu guru SMT DD Sumsel di MI Quraniyah, Palembang Jum'at (3/11)

Proses belajar mengajar oleh Nabiha, salah satu guru SMT DD Sumsel di MI Quraniyah, Palembang Jum’at (3/11)

Dalam rangka meningkatkan kualitas keilmuan dan keterampilan dalam proses belajar mengajar, tim supervisi Sriwijaya Master Teacher (SMT) melakukan observasi untuk melihat seberapa jauh guru-guru SMT mengimplementasikan ilmu yang mereka terima selama perkuliahan SMT.

Salah satu sekolah yang sudah dikunjungi oleh tim supervisi SMT Dompet Dhuafa (DD) Sumsel adalah Madrasah Ibtidaiyah Quraniyah, Selorok Pakjo, Palembang. Jum’at (3/11), tim hadir dan memberikan penilaian kepada guru SMT atas nama Nabiha.

“Selama proses pembelajaran siswa sudah cukup aktif, namun diawal pembelajaran terlihat ibu Nabiha agak gugup namun hal ini tidak mengurangi kualitas penyampaian materi pembelajaran oleh Ibu Nabiha,” jelas Desty Rina Purnamasari, yang merupakan salah satu tim supervisi SMT DD Sumsel.

Dalam proses belajar mengajarnya Nabiha tambak sebisa mungkin menjadikan kelasnya aktif dan siswa sebisa mungkin mudah menerima materi ajarnya. Materi ajarnya saat itu mengenai Keadilan dan Tanggungjawab, dibawakan dengan semi bercerita, parodi yang dilakukan oleh siswa dikelas, dan terakhir Nabiha juga menggunakan metode ajar talking stick.

“Sebisa mungkin saya membuat anak didik saya aktif namun tetap materi ajar yang saya berikan mudah diterima. Awalnya gugup, karena tidak terbiasa dinilai.” Jelas Nabiha, pengajar kelas 6 MI Quraniyah ini.

Tim supervisi sendiri sudah mempunyai standar keterampilan mengajar yang menjadi dasar penilaiannya. Setidaknya ada delapan standar ketempilan mengajar yang menjadi bahan penilaiannya, yang mana standar ini mengacu pada pembawaan, penyampaian guru, kemudahan penyampaian materi hingga keaktifan siswa dikelas.

“Sampai sejauh ini udah 12 guru ,dari 35 guru SMT yang diberikan penilaian saat obsevasi oleh tim. Sejauh ini, guru-guru SMT sudah mengimplementasikan ilmunya dengan baik. Kami berharap kedepannya dengan materi ajar yang sudah diberikan ini bisa membantu menaikan nilai Ujian Kompetensi Guru (UKG) guru-guru di Sumsel, yang secara statistic masih banyak yang dibawah nilai minimum. Kemudian lebih jauh bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,”: Jelas Desty.

Observasi ini juga ingin melihat, sudahkah guru-guru SMT sudah menerapkan metode ajar Student Center yang sesuai diberikan pada perkuliahan SMT. Student center, sendiri merupakan sistem pembelajaran yang mana berpusat pada siswa, guru hanya berposisi sebagai fasilitator, hingga proses pembelajaran menjadi aktif.

Sriwijaya Master Teacher (SMT) sendiri adalah program peningkatan kapasitas dan kompetensi tenaga pendidik khususnya di tingkat pendidikan dasar yang berasal dari lembaga marginal maupun non marginal guna mempercepat perbaikan pendidikan melalui pelatihan keguruan dan evaluasi pembelajaran selama 3 bulan setiap akhir pekan di sekolah tempat mengajar. SMT sendiri kini sudah berada diangkatan ke-5 SMT dan sudah hadir sejak mulai hadir januari 2016 yang lalu.

Proses belajar mengajar oleh Nabiha, salah satu guru SMT DD Sumsel di MI Quraniyah, Palembang Jum'at (3/11)

Proses belajar mengajar oleh Nabiha, salah satu guru SMT DD Sumsel di MI Quraniyah, Palembang Jum’at (3/11)

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter