Di Hari Ini Kami Mengenangmu Ya Rasulullah…

Maulida Nabi

Waktu terus bergulir, tak terasa kita sudah tiba pada bulan ketiga dalam rentang tahun hijriah, Rabbiul Awwal. Meski tahun masehi baru akan diakhiri. Di bulan Rabbiul Awwal ini pun kita ingati kelahiran Nabi Agung Muhammad Saw. Sosok Muhammad sebagai pembaharu.

Sosok Nabi yang pernah tercantum di era modern, berada di urutan pertama sebagai sosok yang paling berpengaruh sepanjang zaman, dalam buku ‘The 100’ (1978) karangan Michael H. Hart, seorang Astrofisikawan. 13 abad setelah masa hidup beliau Saw. Yang menunjukkan bahwa kharisma seorang Muhammad Saw telah menarik perhatian kalangan di luar Islam dan diakui hingga sekarang.

Kelahiran Nabi Saw, telah menerangi kehidupan seluruh dunia. Dimulai dari jazirah Arab yang tengah terkukung jahiliyah saat itu, hingga menyebar ke seluruh benua pada hari ini.

Momentum Maulid Nabi sebagai pengingat atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, juga dapat menjadi kesempatan bagi kita untuk melakukan pembaruan dalam bersikap dan bertindak.

Hijratul munthalaq. Titik tolak perubahan, tidaklah harus menunggu pergantian tahun. Tidak juga menunggu hari ulang tahun dan tidak pula harus menunggu tanggal peringatan. Tapi setiap saat dapat dijadikan momentum perubahan. Setiap waktu adalah momentum.

Namun demikian, tidak ada salahnya kita mengambil satu titik agar mudah dikenang, agar mudah mengingatnya. Dan sebatas itulah kita mengambil posisi perubahan itu. Tidak lebih. Seperti halnya ibadah yang mengkhususkan pada waktu tertentu saja sering tervonis bid’ah, jika tidak ada panduan dari Rasulullah Saw.

Begitu juga saat kita mengambil momentum. Tidak perlu dikhususkan. Semata hanya sebatas pengingat saja. Karena bagaimana pun juga, peringatan seringkali terjebak hanya sebatas seremonial belaka. Dan kita tidak menginginkan hal itu.

Hari ini, mengenang kelahiran Nabi Muhammad Saw, manusia agung yang diakui kehebatannya oleh banyak manusia lintas keyakinan, mari kita perbanyak shalawat dan salam kepadanya.

Ia yang diturunkan untuk memperbaiki ahlak umat manusia dan mengajarkan untuk lebih mencintai dan menyayangi anak yatim.

Salam untuk Nabi sebagai pembebas umat dari kebodohan
Salam untuk Nabi pembawa cahaya iman dan Islam menuntun arah keridhoan
Salam untuk Nabi teladan sempurna akhlak insani
Salam untuk Nabi yang menaungi dan memuliakan wanita

Allahumma shalli ala muhammad… (Awan/KJ-04)

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter