Palembang, DD Sumsel – Studi “Most Littered Nation In the World” yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, mencatatkan data yang cukup membuat prihatin kita semua, tentang kondisi minat baca dan melek literasi bangsa Indonesia.
Studi tersebut, mendudukkan Indonesia pada peringkat ke-60 dari 61 negara dalam hal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61).
Belum lagi, berdasarkan survei Badan PBB bidang Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan UNESCO yang mengungkapkan, minat baca masyarakat Indonesia baru 0,001 persen. Artinya, dalam seribu masyarakat hanya ada satu masyarakat yang memiliki minat baca. Sungguh memprihatinkan bukan?
Tergerak akan hal itu, Dompet Dhufa (DD) Sumatera Selatan melalui Program Master Teacher dari Divisi Pendidikan menggelar berbagai kegiatan peduli pendidikan. Salah satunya berupa kegiatan bertajuk Bentang Inspirasi Sriwijaya. Kegiatan yang kaya akan gizi tersebut dihelat pada Ahad (5/3/2017) di Aula Kecamatan Ilir Timur III, Palembang.
Adapun yang menjadi sasaran dalam kegiatan tersebut adalah para guru, terutama dari sekolah yang ada di pinggiran kota Palembang. Kali ini tenaga pengajar yang disasar, berasal dari sekolah binaan DD Sumsel di antaranya MI Mujahidin, MI Al Ishlah dan MI Azizan.
Hadir sebagai narasumber, Konsultan Pendidikan Sekolah Literasi Indonesia (SLI) asal Kabupaten Ogan Ilir, Forta Oktariansyah, didampingi Konsultan Pendidikan SLI (Muratara) Fauzan.
Mereka mengajak para guru untuk melek literasi dari berbagai media yang saat ini ada, baik lisan, tulisan, video, maupun daring, dan mampu menerjemahkannya dalam tulisan sendiri serta mampu menyampaikannya secara sederhana kepada anak didiknya.
Bahasan pada kesempatan hari itu, mengambil tema “Guru Cakap Literasi” sangat mengena dengan isu rendahnya minat baca literasi yang tengah menjadi isu kekinian di bidang pendidikan, sebagaimana telah disebutkan di atas. (KJ-04/*)
