LKC DD Sumsel Jalin Kerjasama dengan BKKBN Sumsel

Tim LKC DD Sumsel diterima oleh Nurida, staf Sub Bidang Bina Ketahanan Remaja BKKBN Sumsel, Selasa (19/1/2016)

Tim LKC DD Sumsel diterima oleh Nurida, staf Sub Bidang Bina Ketahanan Remaja BKKBN Sumsel, Selasa (19/1/2016)

Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa (DD) Sumatera Selatan terus menjajaki peluang sinergi dengan berbagai pihak. Selain dengan pihak swasta, LKC DD Sumsel juga berusaha menjalin kerjasama dengan pihak pemerintah, baik pemerintah kota/ kabupaten maupun pemerintah provinsi.

Salah satunya dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Selatan yang dikunjungi pada kesempatan Selasa (19/1/2016) lalu. Tim LKC DD Sumsel yang dipimpin oleh Rizki Asmuni selaku Kepada Divisi Kesehatan, diterima oleh Nurida, staf Sub Bidang Bina Ketahanan Remaja BKKBN Sumsel.

Dalam kesempatan itu, dilakukan pemaparan mengenai bentuk kerjasama yang ditawarkan. Mengingat BKKBN masih menjadi sentra data dan informasi yang terkait dengan kesehatan keluarga yang menyeluruh.

Menurut Rizki Asmuni, setidaknya ada dua bidang yang akan dilakukan bekerjasama dengan BKKBN Sumsel. “Pertama di bidang Kesehatan Produksi. Kita akan menyasar siswa-siswa sekolah, terkhusus anak-anak SMA. Ini sudah ada lima SMA yang bersedia bekerjasama dengan kita”.

Bidang yang kedua, lanjut Rizki, yakni Program Anak Indonesia Sehat (AIS). “Di mana dalam kerjasama ini, LKC DD Sumsel bersinergi dengan BKKBN, akan menjalankan program-program kesehatan untuk para siswa yang duduk di kelas SD. Seperti pembentukan dokter kecil, screening kesehatan di sekolah-sekolah dan home visit”, jelasnya.

Selain itu, tak ketinggalan pula kerjasama di bidang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). LKC DD Sumsel akan memfokuskan di dua lini, yakni kehamilan untuk menekan potensi kematian ibu hamil dan memantau perkembangan perkembangan ibu hamil.

Teknis Pelaksanaan
Rizki juga menjelaskan tentang teknis pelaksanaan masing-masing program yang menjadi mata kerjasama antara LKC DD Sumsel dengan BKKBN Provinsi Sumsel tersebut.

“Untuk program Kespro Remaja, 5 sekolah SMA sudah bekerjasama. Program ini nantinya akan dilaksanakan di pekan ke-2 dan ke-4 dan dilaksanakan setiap hari Sabtu. Masing-masing akan dibagi menjadi 5 grup putra dan 5 grup putri. Formatnya seperti mentoring Islami dengan pendekatan kesehatan”, urai Rizki.

Target dari mentoring ini, adalah membentuk pola pikir remaja untuk 5 tahun ke depan, merubah pola pikir remaja kebanyakan. “Dari yang hanya berpikir instan, menjadi terencana. Misalkan, setelah tamat sekolah mau kemana, menikah di usia berapa dan beberapa hal yang terkait pemahaman reproduksi remaja”.

Setelah itu, dari 10 orang yang diedukasi kelas X, kelak akan menjadi mentor bagi adik-adik kelas di 1 dan 2 tahun ke depan. Di sini, mentor juga akan diposisikan sebagai sahabat remaja. Jadi semacam tempat curhat, karena secara psikologis lebih dekat dengan teman ketimbang orang tua.

“Untuk mewujudkannya, kita bekerjasama dengan BKKBN membentuk PIK (Pusat Informasi dan Konseling)”, terang Rizki.

Selain itu, beberapa sub program juga akan disertakan seperti Jambore kader remaja, komunitas peduli remaja, dan sebagainya. Demi menyukseskan program ini, LKC DD Sumsel bekerjasama juga dengan Radio Republik Indonesia (RRI) Palembang yang nantinya akan disiarkan setiap hari Rabu pekan ke-2 dan ke-4 pukul 12.00 – 13.00 WIB.

Sementara program Kesehatan Ibu dan Anak, difokuskan pada kesehatan ibu hamil dan menyusui. “Memantau perkembangan ibu hamil melalui kelas ibu hamil, melakukan penyuluhan gizi dan menyusui dengan target pemberian ASI kepada bayi dalam 2 tahun pertama, yang turut disertakan dengan pendamping menyusui.

Sedangkan untuk program Anak Indonesia Sehat (AIS), saat ini sudah ada 7 sekolah di Palembang Ilir dan Ulu yang menandatangani MoU dalam program Sekolah Sehat. “Program ini melibatkan 77 pendamping sekolah sehat yang berasal dari relawan mahasiswa dan karyawan umum dan mengaktifkan kembali Unit Kesehatan Sekolah (UKS)”, sampainya.

Termasuk pula pembentukan dokter kecil, yang akan didampini oleh Pendamping Sekolah Sehat, dokter kecil sebagai wujud investasi SDM di sekolah-sekolah sehingga program dapat berjalan berkelanjutan. Serta, screening kesehatan bagi siswa di sekolah sehat dengan jaringan dan sinergi Ikatan Dokter Kecil. Home visit pada anak-anak yang terjangkit kecacingan karena berpotensi anemia. (KJ-04/*)

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter