Asma merupakan penyakit pembunuh nomor 6 di Indonesia. Walaupun tidak semenakutkan penyakit lain seperti kanker atau lainnya, namun penanganan yang tidak cepat dan tepat dapat menyulitkan kondisi pasien dan bahkan menyebabkan kematian. Masyarakat cenderung abai tentang penyakit asma.
Atas dasar banyaknya masyarakat yang belum paham mengenai penyakit Asma ini maka Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa (DD) Sumatera Selatan menggelar penyuluhan penyakit asma dan senam asma pada Jumat (21/6) bertempat di lantai 2 klinik LKC DD Sumsel.
Menurut Bidan Nursidah yang menjadi pembicara pada kegiatan tersebut, asma adalah penyakit saluran napas kronik dengan gejala yang bervariasi, seperti batuk, mengi, (napas berbunyi), sesak napas, dada terasa tertekan. Radang kronik (menahun) saluran napas yang menyebabkan penyempitan saluran napas dengan keluhan mengi, sesak, dada berat/sempit dan batuk akibat pencetus tertentu bersifat episodik yang dapat hilang spontan atau dengan pengobatan (Lihat Gambar).
“Pencetus Serangan Asma sangat bervariasi dan bersifat individual. Artinya, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Seperti alergi debu dan bulu binatang. Perubahan cuaca atau karena mengkonsumsi makanan tertentu,” ujarnya.
Apakah Asma bisa dicegah? “Asma bisa dicegah dan bila sudah terkena, asma juga bisa dikontrol,” lanjut Nursidah. Ia memperkenalkan tujuh langkah mengatasi penyakit Asma, yakni :
- Mengenal seluk beluk ASMA
- Memonitor derajat ASMA secara berkala
- Mengenali dan menghindari pencetus
- Merencanakan pengobatan jangka panjang
- Mengatasi serangan ASMA dengan tepat
- Memeriksakan diri secara teratur
- Menjaga kebugaran dan olahraga
“Pengobatan yang teratur dan berolahraga juga bisa membantu menurunkan keluhan asma itu sendiri. Dan juga, seorang penderita asma harus mengenali faktor pencetus datangnya asma. Sehingga sebelum serangan itu muncul, bisa dihindari”, pesan Nursidah.
Asma dapat dikontrol dengan program edukasi asma,menghindari pencetus dengan kontrol lingkungan, penggunaan Obat Pengontrol dan menjaga kebugaran dengan berolahraga.
Kegiatan yang diikuti oleh 34 orang ibu-ibu tersebut dilanjutkan dengan kegiatan senam asma yang dipandu oleh Siti Rohani, perawat LKC DD Sumsel.
Kegiatan penyuluhan ini merupakan bagian dari program Promosi Kesehatan LKC DD Sumsel dan diselenggarakan secara rutin setiap pekannya. Dalam pelaksanaannya LKC DD Sumsel juga bekerjasama dengan pihak lain. (KJ-04)