LKC DD Sumsel Adakan TFT Deteksi Dini Gangguan Kejiawaan

Kasus gangguan jiwa masih menjadi stigma di masyarakat. Adanya solusi jangka pendek – seperti memasung anggota keluarga yang mengalami gangguan kejiwaan, adalah sebentuk stigma yang mewakili ketakutan di tengah masyarakat  terhadap para penderita gangguan kejiwaan. Kader kesehatan menjadi salah satu elemen penting yang diharapkan dapat membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Selama dua hari (6-7/ November), Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa (DD) Sumatera Selatan mengadakan kegiatan Training for Trainer (TFT) yang mengambil tema Deteksi Dini Gangguan Kejiwaan, bertempat di Aula PT TELKOM Jl Sudirman KM 3,5 Palembang.

Rini Herdiana staf LKC DD Sumsel dan juga salah seorang panitia mengungkapkan bahwa kegiatan yang diadakan selama dua hari itu bertujuan memberikan pengetahuan dasar terkait masalah kejiwaan, pengetahuan pendampingan, asuransi kesehatan dan menjadi trainer bagi masyarakat di sekitarnya.

”Program ini sifatnya nasional dan sasarannya meliputi kader Pos Sehat, kader Posyandu dan para relawan LKC DD Sumsel”, ujar Rini saat ditemui di kantor LKC DD Sumsel yang terletak di Jl KH Azhari No 98 Kel 7 Ulu Kec SU I Palembang.

Kegiatan yang dibuka pukul delapan pagi tersebut diikuti oleh sedikitnya 27 orang kader se-Sumatera Selatan dan melibatkan praktisi Kesehatan Jiwa dari PDSKJI Perhimpunan Dokter Spesialis Jiwa Indonesia Cabang Palembang, Dinkes Provinsi Sumsel, Dinkes Kota palembang dan RS Ernaldi Bahar (RS Jiwa Sumsel).

“Insya Allah semua pemateri merupakan mereka yang berkompeten di bidangnya masing-masing”, ucap Rini.

Selama dua hari, para peserta diajak untuk memahami seluk-beluk mengenai penyakit kejiwaan beserta penatalaksanaannya. Masalah kesehatan jiwa yang utama berupa schizophrenia, kecemasan, depresi dan demensia. Masalah kesehatan jiwa pada anak mudah dideteksi dengan kuisioner CHAT untuk Autis dan Conners untuk hiperaktif.

Tak hanya penyampaian terori semata, para peserta pun diajak untuk melakukan Simulasi Konseling. Karena, pendeteksian gejala penyakit kejiwaan salah satunya dengan metode konseling. Peserta diajari bagaimana melakukan teknik dasar konseling.

“Awalnya peserta sempat dibuat bingung dengan banyaknya istilah kesehatan yang dipergunakan oleh para pemateri. Aneh-aneh kedengarannya. Namun seiring waktu, peserta akhirnya mudah menyesuaikan diri bahkan mulai menikmati informasi berharga yang disampaikan tersebut,” senyum Rini.

Kegiatan ini sendiri mempunyai mempunyai tujuan untuk memperluas jangkauan kemanfaatan dari program LKC DD Sumsel. “Ya, kegiatan TFT hari ini adalah salah satu bentuk pengembangan program kesehatan jiwa di LKC. Menyasar tindakan promotif, preventif, klinik konsseling, dan lainnnya”, paparnya. Selain itu, tukas Rini, kegiatan ini juga mempunyai peran konsolidasi. Yakni diharapkan menjadi trigger bagipengembangan jaringan kerelawanan kesehatan jiwa dan komunitas di wilayah Palembang dan Sumatera selatan secara keseluruhan.

Di akhir kegiatan, dilakukan pencetakan form status kesehatan jiwa dan form bulanan. Juga dilakukan pencetakan dan penyebaran kuisioner CHAT dan Conners untuk mendeteksi kesehatan jiwa anak kepada para kader. “Kita sama-sama berharap ke depannya bisa diadakan pertemuan rutin kader untuk membahas masalah yang tengah dihadapi dalam mendeteksi dini kesehatan jiwa”, harap Rini. (KJ-04)


Pimpinan Cabang DD Sumsel Dessi Arisanti saat memberikan kata sambutan


Simulasi konseling dan teknik dasar konseling

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter